tegursapanews.Com - Perlakuan ini membuat Fityan merasa sangat terhina. Ia lalu memilki dendam kepada Imam Syafii. Bersama para pengikutnya, ia berencana melakukan makar kepada Sang Imam.
Tidak lama berselang, mereka menyerang halaqah Imam Syafii sehingga semua murid beliau kocar-kacir. Akhirnya, hanya tinggal Sang Imam yang tersisa.
Mereka lalu menyerang dan memukul Imam Syafii hingga beliau mengalami luka-kuka dan harus berdiam diri di rumah sampai kematian menghampiri.
Pada saat-saat terakhir beliau, para Ulama dan murid mengunjungi Sang Imam dan meminta nasihat beliau.
Sebagai di riwayatkan Al-Muzanny, suatu hari ia datang menjenguk Imam Syafii dan menanyakan kabar beliau.
Sang Imam pun menjawab, " Aku akan meninggalkan dunia, berpisah dengan para sahabat, meneguk gelas kematian, dan menemui Allah Swt.
Demi Allah aku tidak tahu apakah ruhku akan berada di surga sehingga aku bisa menikmatinya. Atau ruhku akan berada di neraka sehingga aku akan menderita, " Sebelum kemudian menangis.
Pada saat itu, tidak ada yang diharapkan sang Imam, kecuali bantuan doa dari orang-orang yang saleh agar kehidupan beliau berakhir dengan khusnul khatimah.
Oleh sebab itu, Imam Syafii memerintahkan Harmalah untuk menemui seorang ahli ibadah dan memohon doanya.
"Temuilah Idris, ia ahli ibadah. Mintalah dirinya untuk mendoakanku kepada Allah Swt." Tidak berapa lama, beliau meninggal.
Tepatnya pada malam Jumat, setelah waktu isya pada akhir bulan Rajab tahun 204 H. Sang Imam tepat berusia 54 tahun.
Beliau di shalatkan di Masjid Amru bin Ash dan dikuburkan di pekuburan bani Bani Zuhra.
Habis.....
Al- Fatikha.....
Kedinding Lor Surabaya. Jumat - 24 - Mei - 2024
Abdul Chalim CEO tegursapanews.Com. Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
U I P M
E C O S O C
For further information call: 08888 700 867