tegursapanews.com - Tahun lalu awal Januari 22, kita sempat umrah ke Desa Gedung Agung Merapi Timur Lahat Sumatra Selatan. Kita bertemu dan ngobrol dengan beberapa orang tokoh masyarakat termasuk kepala desa, seperti kita berjabat tangan dengan Pn Depi Satriani Kepala Desa Nanjungan yang konon belum mendapatkan pasangan hidup.
Selama di kampung halaman, kita pernah mendengar kabar, bahwa Desa Nanjungan yang kecil mungil dengan jumlah warga yang ratusan orang mendapatkan dana anggaran pembangunan sampai ratusan juta rupiah setiap tahun dari pemerintah pusat. Itulah percikan barokah dari negara merdeka.
Terkait dengan informasi tersebut, andaikan Kerajaan Belanda dulu tidak pernah berstatus sebagai kolonial di wilayah Nusantara sampai 350 tahun. Dalam hal ini, kawan kita bertanya dalam beberapa kalimat sebagai berikut :
1. Apakah akan terwujud Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Filsafat Pancasila ?
2. Apakah Tn Soekarno hingga Tn Jokowi akan berstatus sebagai Presiden RI yang dilanjutkan Tn Prabowo Subianto ?
3. Apakah orang orang yang hidup di pulau Jawa (etnis Jawa, Sunda, Banten, Madura dll) akan menjadi transmigran dan tenaga kerja di Sumatra, Kalimantan dan pulau lainnya ?
4. Apakah kerajaan Islam seperti Kesultanan Palembang akan membangun rel kereta api, jalan raya di wilayah Sumatra Selatan ?
5. Apakah akan terbangun perkebunan Teh, Kopi, Karet, Tembakau, Tebu dan lainnya di Jawa, Sumatra dan Kalimantan
6. Apakah akan datang misionaris Kristen dan Katolik ke Tanah Papua dari Benua Eropa dan Amerika untuk membangun gereja ?
7. Apakah mata uang sebagai alat tukar jual beli barang di pasar dinamakan uang Rupiah ?
8. Dan sederet pertanyaan lainnya termasuk apakah ribuan tokoh yang berstatus pahlawan nasional seperti Teuku Umar, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanuddin, Pattimura dan nenama yang lainnya.
9. Apakah kita sebagai warga negara Indonesia dinilai salah. Jika kita berani dengan jujur ingin menyampaikan rasa terima kasih terhadap kehadiran Hindia-Belanda di Bumi Pertiwi yang telah melahirkan Proklamator Soekarno Hatta pada Jumat, 17 Agustus 1945. Barokallah Amien
Jumat, 03 Mei 24
24 Syawal 1445 H
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
