Notification

×

Iklan

Iklan

Status Filsafat Pancasila Negara dan Rumusan Pancasila Islam

| Mei 31, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-06-01T03:41:20Z
tegursapanews.Com -  Alkisah ketika kita menjadi murid di SD Negeri 6 tahun Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel pada 1962-1968. Pada setiap hari Senin ada upacara bendera sebelum murid masuk kelas memasing dengan rentetan acara yaitu :

1. Naikkan Bendera Merah Putih yang diikuti lagu Indonesia Raya karya WR Supratman
2. Doa atau Hening cipta 
3. Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan 
4. Pembacaan teks Pancasila 
5. Menyanyikan lagu nasional 

Dengan acara rutin tersebut sebagai budaya dalam dunia pendidikan politik. Semua murid yang tamat SD 6 tahun pada masa itu secara otomatis, mereka hafal teks Pancasila di luar kepala.

Ketika kita sekolah di PGAN 6 tahun Lahat Sumsel pada 1969-1974. Pada setiap hari Senin dalam upacara bendera ada pembacaan teks Piagam Jakarta. Yang 7 kalimat yang berbunyi "Kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya" dicoret, kemudian diganti kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa".

Kita masih ingat, salah seorang guru bidang studi Tata Negara yang bernama Tn Suparmin di PGAN 6 tahun Lahat. Beliau hafal di luar kepala tentang sejarah BPUPKI yang beberapa orang tokohnya pernah merumuskan Filsafat Pancasila, seperti Mr Muhammad Yamin dan Mr. Supomo selain Ir. Soekarno.

Tentang Pancasila sebagai dasar negara dalam rumusan kalimat berbunyi, yaitu :
".... dengan berdasar pada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ".

Kemudian filsafat negara tersebut diurutkan dengan nomor sebagai berikut 
1. Ketuhanan Yang Maha Esa 
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 
3. Persatuan Indonesia 
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 

Pada bulan Oktober 2010, di kampus UINSA Surabaya, kita pernah mereformulasikan lima pilar Islam Qaul Ulama dengan istilah SISALIM
1. SyA-hadat (Tuhan dan Nabi)
2. SA-lat (Lima waktu)
3. SA-dakah (Zakat) 
4. SA-fari (tawaf di Baitullah) 
5. SA-um (bulan Ramadan)

Rumusan Pilar Islam dalam Qaul Ulama selama ini yang dihafal para santri di Indonesia disebut dalam kalimat berikut yaitu Syahadat, Sembahyang, Zakat, Puasa dan Haji (Pancasila Islam). Barokallah Amien 
 
Sabtu, 01 Juni 24 
23 Zulkaidah 1445
Sabdasheh

Foto: Kabar Golkar

Editor: Abdul Chalim

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
×
Berita Terbaru Update