tegursapanews.com - Alkisah Suku Kubu di Sarolangun Jambi, Suku Badwi di Lebak Banten, Suku Samin di Blora Jawa Tengah dan suku lainnya di wilayah Nusantara yang anti kolonial seperti Hindia Belanda dan modernisasi. Mereka bertahan hidup di pedalaman dengan melestarikan budaya leluhur yang serba tradisional.
Kita pernah berkunjung ke perumnas khusus untuk Suku Anak Dalam di Kecamatan Air Hitam Sarolangun Jambi. Sayang ketika itu kita tidak sempat bertemu kepala Suku Kubu yang berstatus sebagai mualaf. Mereka secara turun temurun selama sekian abad hidup di tengah hutan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme.
Tahun lalu, kita ingin sekali berkunjung ke perkampungan Suku Badwi di Lebak Banten ketika berada di ibukota Jakarta. Kita ingin melihat secara langsung tentang budaya dan kehidupan masyarakat yang tidak tersentuh modernisasi teknologi, karena mereka tetap mempertahankan budaya leluhur yang alami.
Pekan lalu kita keluyuran ke Cepu Jawa Tengah keinginan sekian tahun yang lalu untuk melihat warga negara yang disebut Suku Samin di Desa Sambongrejo Blora Jawa Tengah. Kita bertemu dan sempat ngobrol sejenak kepada kepala Suku Sedulur Sikep Tn Pramugi Prawiro Wijoyo yang menganut aliran Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kemudian pada awal Desember 2019, kita sempat tawaf di Kota Wamena di Lembah Baliem Jayawijaya Papua Pegunungan. Suhu udaranya 16 derajat celsius. Pada saat itu kita sempat melihat Mumi kepala Suku Dani yang konon sudah berusia 400 tahun di sebuah Desa sekitar 10 km dari Kota Wamena.
Atas dasar pengalaman selayang pandang terhadap beberapa Suku Anak Dalam di Jambi yang tidak mengenal lembaga pendidikan formal, karena mereka berada di tengah hutan dengan sebutan Anak Rimba. Dalam hal ini lalu muncul sebuah prediksi terhadap status tentara OPM di tanah Papua yang enggan bergabung dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan aksi grilia di tengah hutan melawan aparat keamanan TNI dan Polri.
Dalam hal ini tidak mustahil di hari esok, mereka itu akan seperti profil warga negara Indonesia yang disebut Suku Anak Dalam (SAD) di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku yang anti modernisasi. Perjuangan Organisasi Papua Merdeka ingin terlepas dari NKRI, bagaikan usaha orang yang menegakkan Benang Basah.
Dalam status otonomi khusus dengan sudah terbentuknya 6 Provinsi di Tanah Papua yang dipimpin Gubernur Orang Asli Papua. Pada saatnya akan terbentuk lagi Kodam baru dan Kapolda Baru di wilayah 6 provinsi tersebut yang dipimpin Jenderal kelahiran Tanah Papua. Selama ini kita menilai status Tanah Papua adalah museum hidup tentang sejarah bangsa Indonesia yang harus dijaga dengan sebaik mungkin. Barokallah Amien.
Senin, 13 Mei 24
05 Zulkaidah 1445
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba