Tegursapanews.com - Selain memilikinya guru-guru yang brilian, tentunya Sang Imam juga memiliki murid-murid yang meneruskan pemikiran-pemikiran juga mengembangkan pemikiran tersebut ke seluruh penjuru negeri Islam.
Mengenai jumlahnya, dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dari lima puluh ribu orang yang mendengarkan kajian beliau, lima ratus orang di antaranya menuliskan pemikiran tersebut dan meriwayatkan hadits dari sang Imam.
Beberapa diantara lima ratus orang tersebut:
1. Shalih bin Ahmad bin Hambalang
Dari mamanya, dapat diketahui bahwa Shalih adalah putra Imam Ahmad. Tepatnya, ia adalah anak sulung Sang Imam. Pendidikan sang ayah membuatnya memiliki pribadi yang mirip dengan sang Imam.
Sayangnya, sebuah keputusan yang diambil sang anak karena desakan ekonomi membuat ayahnya kecewa.
Shalih diketahui memiliki banyak anggota keluarga sehingga ia harus bekerja ektra keras untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Karena itu, ketika tawaran menjadi Qdhi Tharsus menghampiri, ia memutuskan untuk menerimanya.
Pada akhirnya, keputusan ini menjadi penyedalsnnya karena sang ayah tidak pernah menginginkan anaknya menjadi Qadhi.
Jabatan ini bagi sang Imam sangatlah berat karena harus sangat amanah dan menjalankan sebaik mungkin.
Terlebih pertanggungjawabannya tidak hanya terbatas di dunia, melainkan di akhirat.
Namun demikian, ketika menjadi Qadhi, sang anak berhasil menerapkan Mazhab ayahnya dalam lingkup hukum pemerintahan.
Ia pun banyak meriwayatkan fatwa-fatwa sang ayah kepada para penuntut ilmu yang datang menghampirinya. Hingga ajak menjemput.
Shahih tetap mewarisi sifat positif sang ayah, yakni baik dan dermawan.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya. Rabu - 12 - Juni - 2024
Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
For further information call: 081 333 999 867