tegursapanews.Com - Enam belas abad kemudian, kalangan akademisi dari Universitas Iskandaria menggagas pendirian kembali Perpustakaan ini.
Dalam acara peresmian patung Abu simbel fi Luxor, tahun 1980, mereka mengusulkan agar pemerintahan Mesir membangun kembali Perpustakaan itu, tepat di lokasi yang sama.
Kebetulan tanah lokasi bekas Perpustakaan ini menjadi hal milik Universitas Iskandaria. Tahun 1997, wujud gedung mulai menampakkan bentuknya.
Sejak awal di bangun hingga selesainya pada tanggal 1 Oktober 2002 lalu, sedikitnya 3.000 pekerja deng 50 orang Insinyur ikut terlibat dalam proyek ini.
Total keseluruhan dana yang dihabiskan untuk membangun Perpustakaan ini adalah US$220 juta. Dana sebesar itu berasal dari pemerintah Mesir, UNESCO, dan sumbangan berbagai lembaga, baik swasta maupun pemerintah dari berbagai negara.
Perpustakaan Iskandaria atau Bibliotheca Alecanderia akhirnya diresmikan pada 16 Oktober 2002.
Sedianya, peresmian pada bulan April, lalu di undur pada Juli 2002, dan diundur lagi pada 16 Oktober.
Acara pembukaan tersebut luar biasa. Ia menjadi pesta budaya yang sangat dinantikan oleh warga Mesir dan negara-negara sekitarnya.
Berbagai pagelaran seni, seperti teater, Film, tari rakyat dan musik tradisional, dari 10 negara ikut meramaikan acara.
Saat acara peresmian, sekitar 3.000 orang memadati jalan-jalan dan kawasan sekitar perpustakaan.
Menurut seorang pejabat Iskandaria, hotel-hotel di kota itu dipadati wisatawan domestik dan mancanegara sejak hari selasa.
Bahkan pada hari Rabu pagi sebanyak 550 orang warga Yunani, berumur 20 hingga 70 tahun, tiba di pantai Iskandaria dengan menggunakan sebuah kapal besar yang bernama World Renaissance.
Setibanya di dermaga, mereka langsung menari-nari dan menyanyikan lagu-lagu ceria.
Bersambung.....
Hotel Amega Crown Residence. Tambak Oso Waru Sidoarjo. Sabtu - 1 - Juni - 2024
For further information call: 0818 536 867
