tegursapanews.Com - Pengkaji antropologi struktural benar ketika mengatakan bahwa tidak ada suatu bangsa yang lebih tinggi atau lebih rendah budayanya.
Sebab, kebudayaan setiap bangsa bersifat khas dan Unik; tiap-tiap kebudayaan memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Masyarakat Mesir telah membuka mata kita bahwa mereka memiliki karakteristik yang unik dan budaya yang positif, yang sangat layak untuk dicermati tanpa menafikan kelemahan-kelenahan yang mereka miliki.
Dalam hal pakaian, penduduk Mesir jauh berbeda dengan negara-negara Arab lainnya, khususnya negara-negara di kawasan teluk.
Mereka lebih sering memakai kemeja dan celana panjang, hampir sama dengan masyarakat Indonesia, namun di Mesir tidak ada batik.
Pegawai pemerintah memakai seragam jas dengan dasi yang melilit di lehernya, sama seperti pejabat pemerintah negara-negara Eropa.
Masyarakat Mesir tidak memakai surban ('Imamah) seperti umumnya warga negara Arab Saudi, Kuwait, Bahrain, dan Irak.
Surban adalah kain penutup kepala, biasanya diatasnya dilingkari dengan 'iqal (semacam selendang) berwarna hitam yang melingkar seperti angka nol.
Di samping ciri khas pakaian yang berbeda dari sesama orang Arab di negara-negara Arab yang lain, masyarakat Mesir juga mempunyai karakteristik-karakteristik yang khas lainnya.
Sumber: Ensiklopedia Of Islamic Civilization.
By: Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec dan Tim TAZKIA.
Foto: Dewiku
Penyadur: Abdul Chalim
Kedinding Lor Surabaya. Rabu - 5 - Juni - 2024
For further information call: 0818 536 867