Panggilan "Habibi," Juga digunakan untuk memanggil anak, adik, dan orang-orang yang dicintai.
Terhadap orang yang lebih tua dan tidak di kenal, biasanya mereka memanggilnya "ammu" (Paman; saudara ayah), "Khal" (Paman; saudara ibu), "hagg" (Pak haji), dan "'Ammul Hagg" (Paman yang sudah Haji).
Kalau seseorang terlihat berwibaw, mereka memanggilnya "basya" (bangsawan), Sayyid (Tuan), "Rayyis" (Pemimpin) "Zai'm" (Ketua atau Pembesar), "bas Muhandis" (Insinyur), "Handasah" (Insinyur), atau "Kaptein" (kapten).
Kepada perempuan yang dihormati, mereka memanggilnya, "Sittil kull," dari kata "Sayyida kill kulli," atau Sayyidah li al-Jami, yang berarti perempuan pemimpin kita semua.
Kepada para pemuda, mereka akan mengatakan, "Ya syabab" (Wahai para pemuda). Kalau kepada orang banyak, mereka mengatakan, "Ya gama'ah." (Wahai para jamaah) "Ya reggalah" (Wahai para laki-laki) digunakan sama seperti "ya tambah"
Adapun "Ya Ragil" (Wahai laki-laki) digunakan ketika melihat seorang yang melakukan sesuatu yang dianggap aneh.
Kepada anak kecil laki-laki mereka memanggilnya "Yabni," dan kepada anak kecil perempuan, "Ya binti", walaupun yang memanggil bukan orang tua dari anak itu.
Selain itu, mereka juga sering memanggil orang lain dengan " Ya ged 'an" atau "Ya beda" Yang artinya wahai yang cerdas.
Ada juga "ya ghali," Yang berarti wahai yang mahal. Kepada para dosen atau guru, mereka memanggilnya dengan, "ya Dokter" (Wahai Doktor) atau "Ya Maulana" (Wahai Tuan kami) atau "Ya Syaikhana (wahai syekh kami).
Jadi, mereka saling memanggil dengan ungkapan-ungkapan yang tinggi makannya. Mungkin hal itu juga salah satu yang membuat mereka saling mencintai dan suka tolong menolong satu sama lain.
Mudah-mudahan kita bisa memanggil orang-orang yang kita cintai dengan panggilan-panggilan yang indah sehingga kecintaan tersebut tumbuh dan bersemai di dalam hati kita.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya. Kamis - 13 - Juni - 2024
Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
For further information call: 0818 636 867
