Tegursapanews.com - Walaupun mereka di didik secara dewasa, mereka tetaplah seorang anak. Mereka butuh waktu untuk bermain dan bersenang-senang, butuh waktu untuk mendengar cerita kepahlawanan dari orang tuanya, butuh perhatian khusus dari orang tua.
Hal seperti itu juga menjadikan anak-anak itu sangat dekat dengan orang tua mereka. Walaupun orang tua kadang kasar, tapi anak-anak kecil itu sangat mencintai orang tuanya.
Contohnya, setelah kemarahan orang tua mereda, sang ayah atau ibu pun langsung mendatangi si anak dan memeluknya dengan erat, kemudian menasehatinya, memberitahukan alasan-alasan mengapa kesalahan itu tidak boleh dilakukan.
Anak kemudian mengerti dan memeluk orang tuanya serta melupakan apa yang telah terjadi. Mereka mengerti bahwa pukulan itu bukan karena benci, tetapi karena kasih sayang dan cinta orang tua kepada dirinya.
Sikap seperti itu membentuk pribadi mereka tak suka mendendam. Hal yang perlu dikagumi dari orang Mesir adalah bahwa mereka tidak bisa menyimpan rasa dendam.
Kalau ada yang dirasa tak cocok, ia sampaikan saat itu juga; kalau ada yang marah, maka ketika itu juga kemarahannya akan dilupakan sejadi-jadinya.
Biasanya mereka melampiaskan kemarahan dengan teriakan keras sehingga mengundang perhatian orang di sekelilingnya. Tapi jarang sekali mereka sampai adu pukul, paling hanya saling dorong dan berteriak keras.
Uniknya, setelah dilerai orang sekelilingnya dan di suruh bershalawat, mereka akan berhenti berteriak.
Keesokan harinya, ketika mereka kembali bertemu, mereka seakan sudah lupa dengan pertengkaran yang terjadi sehari sebelumnya.
Bersambung.....
Di tulis di LOA Indonesia. Jalan Rawa Tengah VII Galur Cempaka Putih Jakarta Pusat. Waktu Senen -10 - Zulhijjah 1445. 17 - Juni - 2024.
Jakarta - Iedul Adha.
Abdul Chalim CEO Tegursapanews.comSponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
SDGs
E C O S O C
U I P M
For further information call: 0818 536 867
