Dalam hal makanan misalnya. Meskipun hidup kekurangan, sang Imam pantang memakan makanan yang haram atau diragukan kondisinya.
Inilah yang membuat hati sang Imam bersih dan lunak, serta muda tersentu oleh ayat-ayat Allah SWT.
Sebagaimana jawaban sang Imam ketika di tanya Abu Hafsh Umar bin Shaleh Al-Thursusy di hadapan murid-murid beliau, "Apakah yang bisa melunakkan hati?"
Beliau menjawab, "Dengan memakan makanan yang halal."
Konsistensi beliau ini akhirnya membuat sang Imam tampak berwibawa, selain karena memang beliau adalah orang yang berwibawa.
Buktinya, baik murid maupun guru Imam Ahmad sering merasa segan. Diriwayatkan, salah satu guru sang Imam sering kali bercanda dengan para muridnya, termasuk Ahmad bin hanbal.
Namun demikian, pada saat semua tertawa gembira, Ahmad bin Hanbal justru diam. Demikian juga ketika salah satu murid sang Imam bernama Abu Unaidah Al-Qasim dan salam mengenang sang Guru.
Mereka berkata, "Kami belajar kepada Abu yusuf, Muhammad bin Al-Hasan, dan Yahya bin Said. Kami tidak segan kepada seorang pun di antara mereka seperti segan kepada Ahmad bin Hanbal."
Bersambung....
Rungkut Kidul Zamhuri No 1, di lanjutkan di Yayasan Jiwa Nala Kedung Asem Surabaya.
Sabtu - 29 - Juni - 2024
Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
For further information call: 081 333 999 867
