Tegursapanews.com - Selama kita kenal Tn Syafiq A Mughni sejak tahun 1975 dalam status sebagai mahasiswa di kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya sampai sekarang dalam status sebagai tetangga di kampung di Perum Manggalarang Sidoarjo Jawa Timur. Ada beberapa kisah yang menarik untuk dicatat di beranda ini dalam obrolan dan guyonan kita sebagai sahabat puluhan tahun.
Pada saat beliau studi tentang keislaman (Islamic Studies) di Universitas California Los Angeles (UCLA) Amerika Serikat pada tahun 1982. Ketika libur beliau pulang ke Surabaya dan bertemu kekawan di kampus. Beliau cerita, bahwa masyarakat di Amerika Serikat tidak mengenal istilah tanggal muda dan tanggal tua seperti kita di Indonesia.
Kita sempat bertanya kenapa demikian ?
Beliau jawab bahwa di negeri Paman Sam, uang mereka tersimpan di rekening bank. Uang tersebut bisa diambil di kantor bank kapan saja dalam waktu 24 jam. Uang bisa diambil tunai pada pukul 24.00 meskipun tengah malam.
Pada saat itu kita tidak faham tentang info uang dolar bisa diambil tunai tengah malam di kantor bank, karena kantor bank sudah tutup pada pukul 18.00. Kita baru faham beberapa tahun kemudian setelah Citibank milik Yahudi cabang Surabaya Indonesia buka ATM buat para nasabah pada tahun 1995an. Dalam hal ini kita sudah ketinggalan dalam budaya dan teknologi dari Amerika Serikat.
Kemudian pada saat yang lain beliau cerita tentang warga kampung yang pingin makan daging hewan ternak, seperti Sate Kambing. Kalau hanya sekedar untuk makan satu porsi Sate Kambing di hari raya Iedul Adha, kita tidak perlu beli seekor kambing yang nilai harganya jutaan rupiah. Kita cukup pesan di Warung Sate di pinggir jalan raya, hanya bayar puluhan ribu rupiah saja perut sudah kenyang.
Masalah lain yang cukup sederhana. Kita sering bertemu beliau sedang cukur rambut di Cak Mat Madura di ujung barat Jalan Sudirman Empat Manggalarang dengan upah Rp 10 ribu. Kita bertanya sambil guyonan, kenapa Profesor yang berstatus sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah tidak cukur rambut di tempat yang bergengsi, seperti Salon yang ber-AC yang seusai dicukur langsung keramas dan dipijit refleksi seperti para artis dan selebritis ?
Dalam kisah yang lainnya, beliau pernah cerita dapat undangan dari warga di kampung dalam acara pengajian rutin di musola kecil yang hanya dihadiri beberapa orang. Dalam hal ini, beliau sempat komentar bahwa takmir yang mengundangnya tidak faham bahwa status beliau mubalig internasional yang pernah bicara tentang masalah keislaman kepada para mahasiswa non-muslim di kampus kenamaan di Amerika Serikat dalam status sebagai dosen tamu dari Indonesia selama satu semester.
Beliau berulang kali tawaf di Kakbah dalam program Safari Manasik Haji dan Ibadah Umrah. Bulan lalu Safari Ibadah Umrah yang terakhir bersama keluarga atas hadiah dari Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Kisah pengalaman pertama kali ke tanah suci, beliau terbang langsung ke Jaddah Arab Saudi dari Los Angeles Amerika Serikat, ketika beliau sedang tugas belajar pada tahun 1986. Barokallah Amien.
Jumat, 28 Juni 24
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
For further information call: 081 333 999 867