Tegursapanews.com - Pagi tadi pukul 08.00 WIB kita bertemu Tokoh Muhammadiyah Tn Syafiq A Mughni di Masjid al-Furqon Manggalarang Sidoarjo Jawa Timur pada saat Salat Jenazah Tn Sukirman Basuki. Status tempat tinggal kita bertetangga di Jalan Sudirman Empat dengan al-maghfur Sukirman yang dimakamkan di Desa Larangan Candi.
Pada saat bertemu di masjid, kita tidak tahu, kalau pada siang hari bakal ada tamu khusus dari Jakarta Tn Chaidar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah yang datang ke kampus Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Jawa Timur dalam acara peluncuran buku "70 Tahun Perjalanan Syafiq A Mughni Cendekiawan Melintas Batas". Namun saat itu kita sempat Selfi di dalam masjid al-Furqon dengan beliau.
Alkisah pertama kali kita kenal dan baca buku tentang kisah Profil Tokoh Islam yang berusia 70 tahun pada tahun 1970an, yaitu 70 Tahun Buya Hamka Ketua Umum MUI yang pertama dan 70 Tahun Mohammad Natsir Perdana Menteri dari Partai Masyumi, keduanya lahir di Sumatra Barat seperti Pahlawan Nasional KH Agoes Salim dan Imam Bonjol.
Dalam hal ini, kita mengenal Tn Syafiq Mughni yang lahir di Paciran Lamongan Jawa Timur pada 15 Juni 1954 yang sekarang pensiun dari status Guru Besar di UINSA Surabaya, karena berusia 70 tahun, sejak kita kuliah di kampus IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1975. Sebelum beliau kuliah di Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, beliau salah seorang santri Pontren Persis Bangil Pasuruan Jawa Timur yang dikenal pengasuhnya Ust A Hassan Bangil yang garis keras.
Kemudian pada tahun 1982, beliau tugas belajar ke Universitas California Los Angeles sampai meraih gelar Ph D pada tahun 1990. Sejak saat itu hingga sekarang, beliau bersama keluarga berdomisili di Manggalarang di Sudirman Tiga Nomor 01. Kita tahu, setelah pulang ke tanah air, beliau diberi amanat Golkar menjadi anggota DPRD Jawa Timur.
Selain itu menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dan Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur setelah menjabat Dekan Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya. Seribu satu kisah bersahabat dengan beliau yang tersimpan dalam memori, seperti status Hukum Haram merokok bagi warga Muhammadiyah.
Atas prestasinya dalam mengemban amanah pimpinan Muhammadiyah di Jawa Timur, beliau ditarik ke Jakarta dalam status Ketua PP Muhammadiyah sampai saat ini. Pada tahun 2013 kita pernah bertemu beliau di Makkah dalam status sebagai PP Muhammadiyah yang bertugas monitoring jamaah haji. Pada saat itu beliau cerita bahwa seusai wukuf di Arafah, beliau langsung terbang ke Turki dalam tugas ke-Muhammadiyah-an.
Setiap kali kita bertemu beliau di pelbagai tempat, kita tidak merasa sedang ngobrol bersama tokoh Islam yang wawasan berpikir global, seperti opini beliau tentang berdirinya Dua Negara Merdeka Palestina dan Israel yang hidup berdampingan secara damai. Perasaan tersebut mungkin karena sekian tahun kita sering guyonan di kampus Wonocolo dalam status aktivis HMI di IAIN Sunan Ampel.
Dalam beranda ini tergores sebait doa singkat buat sahabat karib Tn Syafiq A Mughni yang berstatus Tokoh Muhammadiyah yang sudah keliling dunia. "Semoga tetap sehat walafiat setelah masuk tahun baru yang ke 71" (1954 - 2024), Mabruk fy umrik. Maqbulan amien.
Kamis, 27 Juni 24
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
For further information call: 081 333 999 867