Tegursapanews.com - Subhanallah ...
Kita yang ditakdirkan Allah sebagai muslim yang lahir dan besar di Nusantara dalam status warga Negara Indonesia punya kesempatan melihat lokasi pertemuan Nabi Adam AS dan Puan Hawa ratusan abad yang silam di Jabal Rahmah Padang Arafah. Keduanya berstatus sebagai manusia yang pertama di muka bumi.
Informasi tentang profil Tn Adam dan Pn Hawa tersebut diajarkan oleh agama Samawi, seperti Yahudi, Nasrani dan Islam. Terhitung sejak turun wahyu Allah pada Surat at-Taubah ayat 28 pada tahun 9 H, berlaku peraturan Islam yaitu bagi non-muslim dilarang keluar masuk kota suci Makkah dan Madinah.
Secara otomatis umat agama Yahudi dan umat Nasrani di muka bumi, bagi mereka terlarang berkunjung ke Padang Arafah hingga akhir zaman untuk melihat lokasi pertemuan awal Nabi Adam dan Siti Hawa setelah keduanya terusir dari alam surgawi, karena berbuat maksiat (pelanggaran kode etik di surga).
Demikian pula para Millata Ibrahim (penganut agama yang diajarkan Ibrahim) selain agama Yahudi dan Nasrani, konon termasuk agama Hindu yang meyakini Tuhan Brahmana (Nabi Ibrahim) di India dan agama Budha yang bersumber dari Nabi lokal Zulkifli, Raja yang menguasai wilayah Kapilawastu di Tebet India.
Dalam hal ini bagi mereka sebagai non-muslim tidak punya peluang sedikitpun menyaksikan peninggalan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail yang dilahirkan Siti Hajar di kota Makkah yang berwujud bangunan Kakbah dan sumur Air Zamzam. Selain itu, memang tidak ada ajaran dalam agama Hindu dan agama Budha anjuran berkunjung ke Jabal Rahmah dan Tawaf di Kakbah di kota Makkah Arab Saudi, seperti dalam ajaran Islam.
Beruntung bagi jutaan mualaf di seluruh dunia di sepanjang zaman. Mereka punya peluang dan kesempatan untuk Safari Ibadah Umrah dan Manasik Haji ke Makkah dan berziarah ke makam Rasulullah di Madinah al-Munawarah sepanjang tahun. Bagi warga non-muslim dengan status baru sebagai mualaf, mereka bisa tapak tilas terhadap kisah manusia yang pertama muncul di muka bumi.
Pada saat ini, umat Islam di seluruh dunia yang melakukan Safari Manasik Haji dan Ibadah Umrah, seperti musafir muslim dari Indonesia, tahun lalu tercatat lebih dari sejuta wisatawan yang Safari Ibadah Umrah ditambah 241.000 orang jamaah haji yang kemarin wukuf di Arafah yang hari ini mulai melontar jumroh.
Andaikan saja lokasi Jabal Rahmah di Padang Arafah yang bernilai historis tentang asal usul umat manusia di muka bumi dijadikan sebagai destinasi wisata internasional yang berlaku secara umum. Dalam hal tersebut tidak bisa dibayangkan, mungkin banyak wisatawan dunia yang ingin menginjakkan kaki di Makkah, termasuk kelompok atheis dan agnostik warga negara di Eropa, Amerika, Australia dan Asia yang ingin tahu hamparan Padang Pasir di sebelah timur kota Makkah Barokallah Amien.
Ahad, 16 Juni 24
09 Zulhijjah 1445
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
For further information call: 0818 536