Tegursapanews.com - Di beberapa masjid besar, biasanya makanan tersaji dengan rapi dan bersih. Ada juga masjid yang menyediakan makanan dalam wadah-wadah besar untuk dinikmati bersama-sama.
Rata-rata masyarakat Mesir yang sudah berkeluarga akan berbuka di rumah keluarganya.
Sementara itu, para pekerja kasar dan penjaga warung, misalnya, dan para mahasiswa asing dari berbagai negara biasanya berbuka di masjid atau di tempat-tempat terbuka.
Semua terbuka dan tidak memandang status sosial. Semua dari berbagai suku, bangsa, dan etnis berkumpul menjadi satu, menikmati jamuan Tuhan di rumah-Nya yang Agung.
Kementrian agama Mesir kini mulai mengurangi tradisi ini dan mengalihkan dana ma'idat ar-Rahman untuk kegiatan "jantung Ramadhan" Yang berisi beras, pasta, dan minyak goreng.
Bagaimana pun tradisi ini diterima baik oleh masyarakat, apalagi mereka yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Tetapi, sebagian mereka merasa malu untuk datang sekedar makan gratis. Oleh karena itu, banyak kalangan mulai mengubah tradisi menjadi "jantung Ramadhan", yang ternyata lebih tepat sasaran.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya. Selasa - 9 - Juli - 2024
Abdul. Chalim CEO Tegursapanews.com Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
For further information call: 08888 325 408