Mercusuar867.com - Politik: Ikhwan Sudan kemudian mengubah arah kebijakannya, dari semula menentang pemerintah menjadi bergabung dengan pemerintah dan generasi lama dibebaskan dari penjara pada tahun 1977.
Al-Turabi kemudian mulai melakukan manuver dan rekonsiliasi. Dalam pertemuan pertama majlis Syura, al-Turabi terpilih sebagai sekretaris jendral dan gagasan musyawarah (rekonsiliasi) disahkan.
Rekonsiliasi ini menyebabkan perpecahan dalam gerakan, karena beberapa tokoh tidak setuju untuk bergabung dengan Nimeiri.
Di bawah al-Turabi, Ikhwan mencoba memasukkan sejumlah program, tujuan, dan sistem Islam ke dalam SSUP.
Setelah rekonsiliasi dengan rezim Nimeiri pada tahun 1977, Ikhwan beralih ke strategi Islamisasi Institusional.
Strategi ini didasarkan pada pembentukan organisasi-organisasi budaya, ekonomi, dan kepemudaan yang menawarkan layanan langsung kepada masyarakat, serta menembus lembaga-lembaga pemerintah dan mempengaruhinya agar tidak mengadopsi program anti-Islam, eksperimen tersebut tidak sepenuhnya berhasil tetapi tetap berguna.
Selain itu Ikhwan berhasil berkembang menjadi sebuah gerakan massa, dengan mendirikan organisasi-organisasi penting, seperti Munadhamat al-Dawlah al-Islamiyah, al-Wakalah al-Islamiyyah, Jam'iyat al-Islah wa al-Muwasah, Jam'iyyat Ra'idat al-Nahdah, Shabab al- Bina, dan sebagainya.
Gerakan tersebut mengumpulkan massa dan merekrut lebih banyak mahasiswa yang kemudian dipercaya untuk memimpin serikat-serikat mahasiswa.
Para aktivis tersebut berpartisipasi dalam lembaga-lembaga negara sebagai menteri, anggota parlemen, dan dalam partai politik.
Gerakan Islam pada fase ini mengadopsi sistem federal, dengan mendirikan cabang-cabang baru di berbagai daerah di Sudan, dan secara Internasional di Eropa, Amerika Serikat, serta mendukung gerakan-gerakan Islam Arab.
Upaya-upaya tersebut berhasil melemahkan pengaruh barat yang Sekuler.
Bersambung.....
Jalan Ikan Lele Tambak Rejo Indah (Tamrin) Waru Sidoarjo Senen - 29 - Juli - 2024