Tegursapanews.com - Ketika kita sekolah lanjutan di Lahat, kita tahu ada dua kelurahan yang berdekatan yaitu Talang Jawa dan Talang Banten. Status kedua lokasi tersebut sebagai tempat penampungan para pekerja yang berasal dari Pulau Jawa dalam proyek pembangunan perusahaan kereta api di wilayah kesultanan Palembang pada awal abad ke 20.
Kita merasakan pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam di wilayah kesultanan Palembang, sebagian dipengaruhi dari fatwa ulama di Jawa Barat yang berbahasa Sunda. Salah seorang Ulama Besar yang berstatus sebagai imam Masjidil Haram leluhur Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin lahir di Banten, sehingga namanya tertulis dalam sejarah Islam Syeikh Nawawi al-Bantani.
Selain itu terkenal ulama sufi yang lahir di Makassar Sulawesi Selatan juga tertulis Syeikh Yusuf al-Bantani. Nama tokoh legendaris dalam cerita rakyat tentang Si Pahit Lidah dan Si Mata Empat di wilayah kerajaan Sriwijaya, konon asal usul keduanya dari Cirebon Jawa Barat yang kadang disebut dari Banten.
Kita beberapa kali berziarah ke makam keramat Sunan Gunung Jati yang bernama Syeikh Syarif Hidayatullah di Cirebon. Ketika kita Salat Jumat di Masjid Kasunanan Cirebon, kita melihat ada 7 orang Bilal mengumandangkan suara azan bersamaan pada saat khatib Jumat naik ke atas mimbar masjid.
Pada saat itu, spontan kita ingat budaya Salat Ied di Masjid Nurul Hidayah di dusun Simpang Agung Merapi Timur Lahat, yaitu tampak 7 orang Bilal yang berdiri mengantarkan khatib naik ke atas mimbar. Atas dasar pengalaman tersebut, kita menduga bahwa budaya Islam di kampung leluhur di Lahat bermula dari budaya Islam di Cirebon Jawa Barat.
Alkisah ketika kita berulang kali selama 6 tahun (2000-2006) berkunjung ke kampus Ma'had al-Zaytun di Haurgeulis Indramayu Jawa Barat yang dipimpin Syekh AS Panji Gumilang. Sejuta kenangan yang lengket dalam memori, salah satu diantaranya tentang tulisan besar yang dipajang di pintu gerbang masuk pondok pesantren yang berbunyi "Merokok Jembatan Emas Menuju Narkoba".
Kemudian atas dasar rasa kita ingin tahu tentang jalur jalan darat di wilayah Jawa Barat. Kita pernah dari ibukota Jakarta naik bis dan kereta api sampai ke Cirebon. Kemudian perjalanan naik bis ke kota Bandung melewati Majalengka. Setelah itu dari Bandung sampai ke Sukabumi melewati Cianjur diantar sahabat karib Tn Chairil Anwar yang lahir di Prabumulih.
Kisah perjalanan pada bulan September 2023 yang lalu, kita sampai masuk ke Kebun Raya Bogor. Kemudian kita melihat suasana Puncak yang viral di media online selama ini tentang kampung ziarawan Arab Timur Tengah yang nikah kontrak dengan janda janda muda yang pintar bahasa Sunda dan bahasa Jawa.
Sepucuk cecita yang sudah lama dan belum tercapai sampai sekarang. Nawaitu kita ingin berkunjung ke perkampungan Suku Baduy di Lebak Banten. Kita lihat di dalam video dan berita di layar kaca tentang kehidupan warga masyarakat yang bersahabat dengan alam sekitarnya. Terkenal wanita cantik yang tampil alami dan ramah tamah kepada para tamu yang datang ke destinasi wisata tersebut.
Hal yang agak mirip dengan itu pernah kita rasakan ketika masa kecil, suasana kehidupan masyarakat di kampung Simpang Agung Merapi Lahat. Kita mandi di sungai yang belum tercemar polusi, masuk hutan belukar dengan kaki telanjang, pergi ngaji bawa obor, mucung Dehian jatuh dari pohonnya dan sederet kisah menarik lainnya yang bisa dilihat pada saat ini di perkampungan Suku Baduy Lebak Banten tersebut. Barokallah Amien
Selasa, 30 Juli 24
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba