Tegursapanews.com - Kiai: Jaringan Ulama santri berperan penting untuk menjemput sekaligus menegakkan kemerdekaan.
Para Kiai dan santri menjadi tulang punggung perjuangan melawan kolonial, sejak pasca Wali Songo hingga 1945.
Kiai-kiai di pesantren mengabdikan diri untuk mendidik santri, membentuk jaringan antar pesantren, sekaligus mengorbankan semangat untuk berjuang mengawal kemerdekaan.
Inilah peran penting Kiai yang harus di catat oleh sejarah bangsa Indonesia. Namun, sayang sekali tidak banyak catatan sejarah yang menarasikan perjuangan santri.
Sejarawan lebih senang menyisir perjuangan jaringan militer pada masa kemerdekaan. Padahal, jaringan militer pada masa kemerdekaan.
Padahal, jaringan militer, pada Kiai santri telah terbentuk sejak masa Diponegoro, yang berhasil mengorbankan semangat untuk berjuang pada masa perang Jawa (1825-1830).
Meski pada akhirnya kalah, namun semangat juang dan jaringan santri Kiai tidak padam, justru semakin kuat membentuk koneksi di penjuru Nusantara. Perjuangan pada masa revolusi kemerdekaan menjadi buktinya.
Pada ujung abad 19 dan paruh abad 20, kisah Kiai Saleh Lateng Banyuwangi layak di simak sebagai cermin sejarah, sebagai kaca benggala dalam memaknai perjuangan kaum pesantren.
Siapa sebenarnya Kiai Saleh Lateng? Bagaimana perjuangannya dalam mengawal kemerdekaan dan mengabdi untuk negeri?
Kiai Saleh lahir di kota Mandar, Banyuwangi, pada Ahad, 6 Ramadhan 1278 H/07 Maret 1862.
Ia memiliki nama kecil Ki Agus Muhammad Saleh. Ayahnya bernama Ki Agus Abdul Hadi, sedangkan ibu nya bernama Aisyah. Kia Saleh memiliki jalur nasab hingga Raja Palembang.
Bersambung.....
Foto: NU
Sumber: Pahlawan Santri Tulang Punggung Pergerakan Nasional.
By Munawir Azis
Di Kantor Lembaga Olah Pikir Indonesia (LOA) Jalan Rawah Tengah Galur Cempaka Putih Jakarta Pusat. Sabtu - 10 - Agustus - 2024