Garda Depan Revolusi Kemerdekaan
Tegursapanews.com - Garda Depan: Pengabdian panjang Kiai Saleh Lateng menjadi pelajaran penting bagaimana seharusnya santri berfikir, bersikap dan mengabdi untuk mengawal negeri.
Kiai Saleh berdakwah dengan mengajar santri, sekaligus turut serta berjuang untuk menjemput Kemerdekaan dan mengawal berdirinya negara.
Perpaduan Islam dan Nasionalisme bagi kaum pesantren, tidak sekedar konsep yang tertulis, namun dipraktikkan dalam sepenuh keteladanan.
Bagi kaum santri, perjuangan mengawal negara merupakan panggilan jiwa, lonceng yang berdentang dari hati terdalam.
Perjuangan mengawal NKRI tercermin dari seluruh kehidupan panjang Kiai Saleh Lateng, yang dengan ikhlas berjuang serta mengabdi untuk negeri.
Kiai Saleh Lateng wafat pada malam Rabu, 29 Dzulqa'dah 1371 H/ 20 Agustus 1952 pada usia 93 tahun.
Jenazahnya di semayamkan di sebelah musholla (langgar), tempat Kiai Saleh Lateng biasa memberikan pengajian kepada santri-santrinya.
Pada tahun 1956, DPRD Kabupaten Banyuwangi memberikan keputusan penggunaan nama KH. Saleh Lateng untuk sebuah ruas jalan.
Keputusan DPRD Banyuwangi ini untuk menghormati perjuangan dan pengabdian Kiai Saleh Lateng dalam mendidik warga sekaligus berjuang untuk negeri.
Habis....
Al- Fatikha.....
Masjid Baitul Makmur Perum Jenggolo Asri Puri Teratai Sidokerto Buduran Sidoarjo.
Ahad - 18 - Agustus - 2024
Abdul Chalim CEO Tegursapanews.com Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
For further information call: 0818 536 867