_"Kebutuhan emosional anak perlu dipenuhi, sama halnya seperti kebutuhan dasar fisik."_
- Jeffrey Young -
Tegursapanews.com - Potensi: Beberapa alumni Indonesian Hypnosis Centre bertanya bagaimana membantu anak-anak yang kecanduan bermain games atau gadget. Jika kita mau menggunakan terapi berbasis sugesti langsung tentunya banyak yang perlu dibenahi sebelumnya hubungan antara orang tua dan anak, sebab hal ini adalah kunci bagaimana Anak bisa mengurangi jam bermainnya di depan handphone.
Hubungan berkualitas antara anak dan orang tua dapat mempengaruhi intensitas anak bermain gadget, yaitu dengan memperbanyak interaksi secara keluarga. Jika hal ini bisa dilakukan dalam satu keluarga, maka hipnosis bisa digunakan sebagai upaya mengurangi interaksi anak dengan gadget.
Untuk anak dengan kecanduan gadget yang tinggi ada beberapa model yang bisa dilakukan, misalnya: detoksifikasi, aturan, disiplin, token ekonomi, projects learning sampai utilisasi, selain itu menggunakan Hypnosleep juga membantu. Yang paling penting untuk program ini adalah peran orang tua yang juga perlu optimal, agar perubahan yang diharapkan terjadi secara signifikan. Untuk program Hipnosis mengurangi kecanduan gadget pada anak kita bisa bahas saat bertemu offline ya!
Dari pengalaman yang saya dapatkan dari sesi-sesi kecanduan gadget dan games pada anak, ternyata ada kebutuhan emosional dasar anak yang tidak terpenuhi, dan saya dapat ini dari pendekatan Schema Therapy yang dikembangkan oleh Jeffery Young.
Kita coba bahas ya, jika ada perbedaan atau Anda memiliki pendapat lain silahkan.
Menurut Jeffrey Young yang juga merupakan Psikolog Klinis ada lima kebutuhan dasar emosional anak yang perlu dipenuhi, yang kebutuhannya sama seperti kebutuhan fisik, seperti makan dan minum, dan ternyata jika ini tidak terpenuhi akan berpengaruh pada hari-hari dan kepribadiannya, berikut adalah penjelasannya.
1.Secure Attachment (Keterikatan yang Aman)
Keterikatan yang aman adalah dasar dari rasa percaya dan kestabilan dalam hubungan. Anak-anak yang merasa tidak mendapatkan perhatian atau kehadiran yang konsisten dari orang tua mungkin mencari kenyamanan melalui gadget. Gadget bisa menjadi pelarian untuk mengisi kekosongan emosional, menggantikan interaksi manusia yang seharusnya memberikan rasa aman.
2. Autonomy and Identity (Kemandirian dan Identitas )
Anak yang didorong untuk mengeksplorasi, membuat keputusan, dan mendapatkan umpan balik positif akan mengembangkan rasa diri yang kuat. Namun, jika kemandirian dan identitas anak tidak terbangun dengan baik, mereka bisa menggunakan gadget sebagai cara untuk melarikan diri dari kenyataan dan menemukan identitas mereka di dunia maya. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan pada gadget sebagai sumber validasi diri.
3. Expression of Emotions and Needs (Ekspresi Emosi dan Kebutuhan)
Anak-anak yang tidak diberi ruang untuk mengekspresikan emosi dan kebutuhan mereka cenderung mencari alternatif lain untuk melampiaskan perasaan mereka. Gadget, dengan segala fitur hiburannya, bisa menjadi alat untuk menghindari perasaan yang tidak nyaman, seperti kesedihan, kemarahan, atau kebosanan. Kurangnya keterampilan dalam mengelola emosi ini dapat memperparah kecanduan bermain gadget.
4. Spontaneity and Play (Spontanitas dan Bermain)
Bermain adalah bagian integral dari perkembangan anak yang sehat. Melalui bermain, anak belajar kreativitas, kemampuan bersosialisasi, dan mengelola stres. Anak yang tidak mendapatkan cukup waktu bermain di dunia nyata mungkin mencari kepuasan ini melalui permainan di gadget. Namun, jenis bermain ini tidak memberikan manfaat yang sama dan justru bisa menyebabkan kecanduan serta mengurangi kemampuan anak untuk beradaptasi dengan perubahan.
5. Setting Limits and Self-Control (Menetapkan Batasan dan Pengendalian Diri)
Pengaturan batasan yang realistis dan dorongan untuk mengembangkan pengendalian diri membantu anak-anak belajar tanggung jawab. Namun, ketika batasan tidak jelas atau terlalu longgar, anak-anak mungkin kesulitan mengembangkan disiplin diri. Gadget yang menawarkan hiburan instan dan tanpa batas menjadi sangat menggoda, sehingga anak cenderung menghabiskan waktu berlebihan di depan layar, yang pada akhirnya mengarah pada kecanduan.
Dari penjelasan ini, semoga membantu anda untuk mengatasi kecanduan bermain gadget, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memahami dan memenuhi kebutuhan emosional inti anak-anak. Jika anak-anak tidak terpenuhi kebutuhan emosionalnya, hal ini disebut dengan defisit psikologis atau tangki cinta yang kering, mereka akan mencari cara untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya dan gadget bisa jadi adalah solusi terbaik yang mereka anggap.
Dengan menciptakan keterikatan yang aman, mendukung kemandirian, memberikan ruang bagi anak untuk mengekspresikan emosi, serta memastikan waktu bermain yang cukup di dunia nyata, kita dapat membantu anak-anak membangun hubungan yang sehat dengan teknologi dan mengurangi risiko kecanduan.
Memahami kebutuhan ini dan menerapkannya dalam pola asuh dapat menjadi langkah awal dalam mencegah serta mengatasi kecanduan gadget pada anak-anak.
Dengan tulisan ini, diharapkan Alumni Indonesian Hypnosis Centre dapat lebih menyadari pentingnya pemenuhan kebutuhan emosional anak dalam mencegah kecanduan gadget serta memahami bagaimana cara untuk mulai menerapkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sebelum menggunakan pendekatan hipnosis dalam prakteknya.
Semoga bermanfaat dan Terima kasih.
Bogor, 11 Agustus 2024
Bawah Langit Rumah Joglo