_"Caring for your inner child has a powerful and surprisingly quick result: Do it and the child heals."_
- Martha Beck
Tegursapanews.com - Potensi: Baru-baru ini jagad media sosial dikejutkan dengan sebuah video yang diunggah seorang selebgram di akun instagram pribadinya, di video tersebut terlihat sepasang suami dan istri sedang berargumen, sekilas para netizen tidak dapat mendengar jelas apa inti dari percakapan mereka, tetapi jika mau difokuskan kita bisa mendengar sang suami berkata sesuatu dengan amarah lalu memukul-mukul sang istri. Yang membuat netizen terkaget adalah di kaki sang suami ada bayi yang sedang tidur lalu tidak sengaja tertendang oleh sang suami yang menyebabkan kaget dan terbangun, terlihat juga beberapa kali kaki sang suami mengenai tubuh sibayi.
Seketika video unggahan tersebut tentu saja menjadi viral, mulai dari influencer sampai netizen Indonesia yang luar biasa super melemparkan kalimat sumpah serapah sampai kata malaikat, singkat cerita Polisi sudah menangkap sang suami dan memberikan penanganan psikologis pada sang istri dan anak-anaknya.
Sebagai pemerhati fenomena sosial, ilmuwan psikologi dan hipnoterapis, kasus yang dialami oleh selebgram tersebut, terjadi juga dibanyak pasangan, ada ribuan kasus kekerasan dalam rumah tangga yag tidak terekspose bahkan ada juga kasus sang istri masih bertahan karena alasan tertentu.
Kali ini saya ingin membahas dari sudut pandang yang berbeda tentang sang suami, tapi sebelum dilanjutkan saya mau disclaimer bahwa dalam tulisan ini saya tidak mendukung sama sekali apa yang dilakukan oleh sang suami, bagaimanapun secara hukum, norma sosial, psikologi, kemanusian dan keadilan, perilaku sang suami tidak dapat dibenarkan dan memang pantas mendapat konsekuensi yang setimpal.
Sebelumnya kita kembali dulu ke video yang viral itu saat sang suami memukul sang istri, tahukah Anda dari sudut pandang ego personality, saat sang suami memukul istrinya mode yang sedang muncul adalah jiwa anak kecil yang terluka, seperti seorang anak kecil yang sedang merengek marah kepada orang tuanya karena ingin mendapatkan sesuatu atau mekanisme pertahanan diri. Jiwa anak kecil itu muncul karena ada pemicu tertentu yang disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan tertentu. Ada sebuah skema atau pola pikir tertentu yang teraktivasi karena dipicu dari kata-kata atau perilaku sang istri.
Dalam kajian psikoterapi klinis yang dinamakan skema terapi, "skema" merujuk pada pola berpikir yang mendalam dan menyeluruh yang terbentuk sejak masa kanak-kanak atau remaja dan berlanjut hingga dewasa. Skema ini biasanya berkembang sebagai respons terhadap pengalaman negatif atau tidak terpenuhi yang signifikan dalam kehidupan seseorang, seperti kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi, trauma, atau pola pengasuhan yang tidak mendukung. Ada beberapa karakteristik dari skema yaitu, sudut pandang, emosi, keyakinan, memori dan sensasi fisik. Skema bisa muncul sebagai mekanisme pertahanan diri dan mekanisme koping yang bertujuan menjaga nilai seseorang.
Dari kejadian ini kita bisa belajar bahwa sang suami memiliki skema tertentu dari ego personality yang ada dalam dirinya, kita bisa katakan ada jiwa kecil marah yang belum terpenuhi kebutuhannya dulu, sehingga jika ada seseorang yang tidak memenuhi kebutuhannya, maka skema dan ego personality itu akan muncul, seperti yang kita lihat di video viral tersebut.
Secara pribadi sebenarnya jika mau ditelaah lebih dalam kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga bukan hanya sang istri yang membutuhkan pendampingan psikologis, tapi sang suami juga butuh pendampingan psikologis untuk mengubah skema maladaptif dalam dirinya. Skema terapi menawarkan pendekatan psikologi yang bertujuan untuk mengubah skema lama dan menguatkan jiwa dewasa yang sehat. Dan yang menarik adalah, ternyata dalam skema terapi ada juga pendekatan hipnosis yang diselipkan saat pemberian intervensi kepada klien dengan skema maladaptif dan mode anak yang terluka.
Lalu apakah pendekatan hipnoterapi bisa membantu membenahi jiwa-jiwa yang terluka yang ada dalam diri seseorang? Tentu bisa, untuk mempelajarinya Anda bisa mengikuti kelas Advanced Hypnotherapy di Indonesian Hypnosis Center yang akan mengajarkan bagaimana bekerja dengan jiwa anak yang belum terpenuhi kebutuhannya dulu.
Lalu bagaimana dengan skema terapi? Pendekatan ini masih sangat baru dalam dunia psikologi dan ternyata belum banyak orang Indonsisa yang mempelajarinya, sebab didalamnya ada teori yang saling mendukung yaitu: psikoanalisa, attachment, gestalt, psikodinamika, perilaku dan hipnosis tentunya.
Skema terapi sendiri baru mucul pada tahun 1999 yang dikembangkan oleh Jeffrey E. Young, yang merupakan integrasi dari beberapa pendekatan psikoterapi dan psikologi klinis, yang menarik adalah skema terapi tidak hanya membantu mengatasi tema psikologis seperti kecemasan, masalah perilaku dan emosi, tapi juga dapat membantu klien dengan gangguan kepribadian, seperti borderline personality dan sosial anxiety disorder.
Dari sedikit catatan ini kita bisa belajar bahwa apa yang pernah terjadi dimasa lalu dan belum selesai akan mempengaruhi bagaimana pola pikir dimasa depan, jika Anda atau orang terdekat Anda memiliki jiwa kecil yang terluka sehingga berpotensi mengganggu kesehatan mental, pendekatan hipnoterapi atau terapi berbasis ego personality bisa membantu.
Semoga bermanfaat dan Terima
Bekasi, 16 Agustus 2024
Salam Jum'at Berkah
*Instructor NLP Lisensi IHC