Tegursapanews.com - Pilih kasih: Alkisah tahun lalu pada saat menjelang pemilu pilpres dengan Tiga Paslon yaitu 1. Paslon Tn Anies Rasyid Baswedan dan Tn Muhaimin Iskandar. 2. Paslon Tn Prabowo Subianto dan Tn Gibran Rakabuming Raka dan 3. Paslon Tn Ganjar Pranowo dan Tn Mahfud MD. Saat itu kita sempat kontak karib kerabat dan sahabat karib di kota Palembang Sumsel via WA, antara lain Tn Ahmad Syarkowi kelahiran Desa Tanjung Lontar Merapi Timur Lahat Sumsel.
Ketika itu, salah satu topik yang dibahas dalam tukar informasi via WA tersebut tentang sikap pemerintah yang tebang pilih. Misalnya ada pejabat negara yang korupsi ditangkap aparat penegak hukum seperti kasus OTT KPK. Ada pula sebaliknya, yang konon disebut sebagai koruptor, mereka dibiarkan hidup bebas, tanpa disentuh oleh aparat kepolisian dan kejaksaan. Bahkan ada yang disuruh lari dan bersembunyi ke luar negeri dari kader parpol.nasional.
Dalam hal ini muncul opini yang tertulis di WA bahwa Presiden berlaku zalim. Kemudian kita memberi komentar sebagai jawaban, bahwa sikap pemerintah yang tebang pilih tersebut adalah Sifat Tuhan Yang Maha Adil di jagad raya. Sesuatu yang disebut adil tidak selalu berwujud pemberian hak yang sama rata di tengah masyarakat.
Demikian pula ketika Presiden Jokowi yang pilih Paslon Tn Prabowo Subianto dan Tn Gibran Rakabuming Raka dalam pilpres pada Rabu, 14 Februari 24 yang lalu. Beliau tidak coblos Paslon Tn Ganjar Pranowo dan Tn Mahfud MD yang diusung PDI-P atas restu Ketua Umum Pn Megawati Soekarnoputri.
Tampaknya dalam berita yang tersiar di media online, atas kasus kekalahan kader PDI-P Tn Ganjar Pranowo dalam pilpres tahun 2024. Konon Mantan Presiden ke-lima Pn Megawati Soekarnoputri antipati terhadap sikap Presiden Jokowi tersebut. Konon mereka sudah pisah haluan setelah pemilu, Presiden Jokowi tidak lagi disebut sebagai Pekerja Partai PDI-P.
Salah satu bukti, Pn Megawati Soekarnoputri enggan menghadiri undangan Presiden Jokowi dalam acara sakral peringatan dan perayaan Tahun Baru Indonesia Merdeka yang ke 80 pada Sabtu, 17 Agustus 2024, di Istana Garuda IKN Nusantara Sepaku Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.
Pada waktu kita tukar pikiran via WA dengan karib kerabat, kita sempat memberikan kasus keadilan Tuhan dalam masalah Tebang Pilih. Tercatat dalam fakta sejarah di muka bumi, Bahwa Para Nabi dan Rasul yang lahir di Timur Tengah mendapatkan hidayah Allah yang disebut Wahyu. Apakah ada tokoh masyarakat yang lahir di Benua Amerika yang berstatus sebagai Nabi dan Rasul yang tertulis namanya dalam kitab suci al-Quran ?
Demikian pula tentang status umat manusia di muka bumi dalam hal keyakinan beragama. Sebagian berstatus Atheis dan Agnostik yang dibiarkan oleh Tuhan hidup dengan limpahan rizki, sebagian dalam status hartawan. Fakta semacam ini, termasuk percikan dari Sifat Tuhan yang tebang pilih.
Alkisah dalam kasus yang lain, ketika kita masuk Sekolah Dasar 6 Tahun Kalangan di Marga Gedung Agung Merapi Lahat Sumsel pada tahun 1962. Jumlah siswa kelas satu yang terdaftar lebih dari 40 orang, kemudian pada waktu kita ujian Nasional kelas 6 pada tahun 1968, murid yang tersisa 9 orang, yaitu Tn Sehmudin, Tn Hafizol Arief, Tn Anwar Maad, Tn Abdul Hamid, Tn Arhan Dulani, Tn Usman Diyah, Tn Bustari Nungcik dan Tn Amron Masam Kelat. Barokallah Amien.
Rabu, 21 Agustus 24
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba