Tegursapanews.com - Merah Kuning: Hal yang menarik perhatian netizen, dalam kata sambutan Presiden Jokowi pada acara malam penutupan Munas Partai Golkar di kota Jakarta pada Rabu malam terdengar ungkapan, bahwa di tengah teriknya panas Matahari di siang bolong terasa teduh dan nyaman, ketika kita bernaung di bawah Pohon Beringin.
Pidato Presiden Jokowi dalam setiap acara formal pastimengandung makna politis yang bisa difahami oleh warga dengan berbagai macam tafsir dan interpretasi, seperti busana kemeja warna Kuning yang dipakainya sebagai simbol warna Partai Golkar.
Timbul pertanyaan dari netizen
Apakah Presiden Jokowi yang dulu memakai kemeja warna Merah sebagai simbol kader Partai PDI-P. Sekarang hijrah dari status kader PDI-P ke Partai Golkar setelah usai pemilu ?
Siapapun warga negara Indonesia di Bumi Pertiwi, tidak ada larangan loncat dari partai satu ke partai lainnya, seperti yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Tn Ahok (Basuki Tjahaja Purnama). Beliau sekarang berada di kandang Banteng, yang sebelumnya pernah berada di Partai PIB, Golkar dan Gerindra.
Status Parpol adalah batu loncatan bagi para politisi yang sering disebut perahu untuk meraih kursi kekuasaan, seperti Profil Tn Anies Rasyid Baswedan. Tercatat dalam sejarah politik, beliau pernah menggunakan Partai Gerindra untuk meraih kursi DKI 1 Jakarta. Kemudian beliau menggunakan Partai Nasdem dalam status sebagai Calon Presiden Indonesia pada pemilu 2024.
Kemudian atas dasar perbedaan latar belakang sejarah antara PDI-P dan Golkar. Sejak awal lahirnya PDI-P, ketua umumnya Pn Megawati Soekarnoputri sampai sekarang, hingga beliau punya hak prerogatif dalam menentukan capres, cagub, cabup, cawalkot dan lainnya. Sedangkan Ketua Umum Partai Golkar sudah silih berganti sejak awal era reformasi yang dipimpin Tn Akbar Tandjung sampai ke Tn Bahlil Lahadalia saat ini.
Status Ketua Umum PDI-P Pn Megawati Soekarnoputri ada sisi kesamaan dengan status Ketua Umum PP Muslimat NU Pn Khafifah Indar Parawansa dalam memimpin partai politik dan organisasi masyarakat yang sampai saat ini belum ada kader penggantinya.
Timbul pertanyaan dari netizen
Apakah hal tersebut akan terjadi pada status Tn Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB yang dilahirkan ormas NU pada tahun 1998. Beliau berstatus sebagai Ketua Umum PKB selama 20 tahun sejak tahun 2004.
Konon dalam muktamar PKB VI di Bali pada 24-25 Agustus 2024 besok, beliau disebut awak media calon tunggal sebagai Ketua Umum PKB untuk periode 2024 - 2029. Namun tampaknya beliau berseberangan faham dengan PBNU yang Terbaca di media online. Barokallah Amien
Kamis, 22 Agustus 24
Sabdasheh
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba