Notification

×

Iklan

Iklan

Perang Antara Palestina Dan Israel Karena Tanpa Syahadat Politik

| Agustus 15, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-16T02:55:55Z

Tegursapanews.com - Tanpa Syahadat Politik: Dalam reformulasi Pilar Pancasila Islam yang kita singkat dengan istilah SISALIM dari rumusan Qaul Ulama yang dihafalkan para santri dengan urutan yang singkat yaitu Syahadat, Salat, Zakat, Puasa dan Haji. Kita rumuskan dengan 1. SyA-hadat, 2. SA-lat, 3, SA-dakah, 4. SA-FARI dan 5. Pua-SA atau SA-um yang disingkat SISALIM (Lima Sila Sa).

Dalam hadis Rasulullah dijelaskan bahwa yang disebut dengan Syahadat bagi umat Islam, yang pertama adalah pengakuan terhadap Eksistensi Allah sebagai Tuhan yang tidak beranak pinak dan tidak pula dilahirkan seperti bayi. Dalam filsafat Pancasila disebut Tuhan Yang Maha Esa.

Kemudian yang kedua, pengakuan terhadap eksistensi Nabi Muhammad SAW yang lahir di kota Makkah sebagai Rasul Global. Beliau adalah tetesan darah Nabi Ismail AS putra Nabi Ibrahim AS yang dilahirkan Siti Aminah yang dinikahi Saidi Abdullah bin Abdul Muthalib pada tahun 571 Masehi.

Selain syahadat (pengakuan) tersebut tercatat sederet syahadat yang lainnya. Syahadat dalam dunia politik, kita sebagai bangsa Indonesia mengakui, bahwa Presiden dan Wakil Presiden Indonesia yang pertama adalah Proklamator Indonesia Merdeka yaitu Tn Soekarno dan Tn Muhammad Hatta.


Kemudian kita mengakui lagi, bahwa Presiden Jokowi adalah urutan presiden ke-tujuh setelah Presiden Tn Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sebelumnya Presiden Pn Megawati Soekarnoputri, Tn Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Tn BJ Habibie dan Tn Soeharto setelah Presiden Tn Soekarno. Selanjutnya presiden urutan ke-delapan Tn Prabowo Subianto yang pada saat ini disebut sebagai Presiden Terpilih dalam Pemilu Pilpres 2024.

Dalam lingkungan keluarga, terdapat syahadat terhadap kedua orang tua yang melahirkan dengan sebutan ayah bunda, termasuk saudara kandung yang disebut adik kakak dalam jurai. Demikian pula silsilah dalam keluarga naik ke garis atas, yang disebut nenek moyang sebagai tetesan darah yang mengalir ke anak cucunya.

Kemudian terkait dengan kepemilikan harta benda di muka bumi. Kita bersyahadat terhadap eksistensi negara tetangga, seperti garis batas negara antara Indonesia dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Papua Nugini, Timor Leste dan Australia yang ditetapkan dalam aturan hukum internasional (PBB).

Mungkin ada netizen yang bertanya, kenapa negara Palestina dan Zionis Israel di wilayah Timur Tengah berperang terus menerus sejak tahun 1948 sampai sekarang. Jawabnya, karena mereka itu selama 76 tahun tidak pernah bersyahadat tentang status negara memasing dan mereka belum sepakat hidup berdampingan secara damai dengan dua negara yang berdaulat, seperti negara Australia dan Selandia Baru. Barokallah Amien.

Kamis, 15 Agustus 24 
Sabdasheh
×
Berita Terbaru Update