Notification

×

Iklan

Iklan

Salat Tarawih Kilat Di Masjid Al-Furqan Manggalarang

| Agustus 14, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-15T06:04:47Z
Tegursapanews.com - Manggalarang:    Alkisah pada Rabu, 14 Februari 24, persis pada hari pesta demokrasi bagi bangsa Indonesia. Kita dari Surakarta Jawa Tengah naik bis ke Nganjuk Jawa Timur selama 4 jam. Pada saat itu kita dijemput sahabat karib Tn Abdul Choliq Zen di terminal Nganjuk pada pukul 12.00 WIB.

Perjalanan kita berlanjut ke Bandara Dhoho Kediri setelah Gus Kholiq coblos kertas pemilu di TPS. Tujuannya untuk melihat dari dekat profil Bandara Dhoho yang diprakarsai PT Gudang Garam. Setelah itu kita keluyuran sampai ke Srengat Blitar untuk silaturahmi ke Gus Iqdam. 

Dalam perjalanan menuju desa Karanggayam tempat kelahiran Gus Iqdam dari Kediri. Kita diberitahu Gus Kholiq lokasi pondok pesantren yang viral Salat Kilat Tarawih  23 rakaat dalam waktu selama 7 menit. Tradisi tersebut sudah berjalan selama sekian tahun yang diteruskan para santrinya.

Pada tahun 1987, awal kita berdomisili di Perum Manggalarang Candi Sidoarjo Jawa Timur. Kita pernah mengajak tetangga kiri kanan untuk melaksanakan Salat Tarawih di tengah halaman fasum seluas 2000 meter di jalan Urip Sumoharjo. Sekarang di atas lahan fasum tersebut sudah dibangun 7 unit rumah, hadiah dari PT Optima Nusantara kepada para pejabat Muspika Sidoarjo.

Dalam perjalanan waktu umat Islam di Perum Manggalarang Sidoarjo Jawa Timur berhasil membangun satu unit masjid yang disponsori Tn Nurmay Poto dermawan muslim etnis Minang Sumatra Barat dan Tn Abu Sufyan sebagai ketua LPM (Lembaga Persaudaraan Muslim) kelahiran Lamongan dengan nama Masjid al-Furqon di jalan Sudirman Raya.


Pada suatu saat ketika cangkrukan di kampung dengan Ketua RW 06, al-maghfur Tn Poerwadi kelahiran Jember. Beliau bercerita, bahwa beliau berani menjadi imam Salat berjamaah di Masjid al-Furqon pada waktu Salat Zuhur dan Salat Asar saja. Atas dasar beliau belum hafal dan tidak fasih membaca surat surat pendek dalam juz 'Amma, beliau menyatakan tidak berani menjadi imam pada waktu Salat Magrib.

Kemudian pada waktu bulan Ramadan, kita yang terjadwal sebagai Imam Salat Tarwih di Masjid al-Furqon Manggalarang. Kita ingin memberikan informasi kepada para jamaah salat tarwih, khususnya kepada sahabat karib Tn Poerwadi yang hadir pada saat itu. Bahwa dalam status sebagai imam Salat berjamaah, kita boleh membaca Fawatihus Suwar yang berwujud beberapa huruf Hijaiyah saja.

Fawatihus Suwar terdapat dalam 29 Surat berikut ini yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, Al-A'raf, Yunus, Hud, Yusuf, Ar-Ra'd, Ibrahim, Al-Hijr, Maryam, Thaha, Al-Syu'ara, Al-Naml, Al-Qashash, Al-'Ankabut, Al-Ruum, Luqman, Al-Sajadah, Yasin, Shad, Ghafir, Fushilat, Al-Syura, Al-Zukhruf, Al-Dukhan, Al-Jatsiyah, Al-Ahqaf, Qaf, dan Al-Qalam.

Adapun bunyi fawatihus Suwar tersebut yaitu 
1. Shad, Qaf dan Nun 
2. Ha Mim, Ya Sin, Tha Ha, dan Tha Sin
3. Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, dan Tha Sin Mim
4. Alif Lam Mim Ra dan Alif Lam Mim Shad 
5. Ha Mim Ain Sin Qaf dan Kaf Ha Ya 'Ain Shad 

Pada saat itu banyak jamaah salat yang kaget, karena mereka merasa tidak lazim, ketika huruf Hijaiyah tersebut dibaca setelah bacaan Surat al-Fatihah. Sebagian ustaz yang berstatus imam, justru membaca surat yang panjang panjang. Dalam hal ini, tidak seorangpun ustaz yang menyatakan Salat tarawih saat itu tidak sah alias batal. Barokallah Amien.

Kamis, 15 Agustus 24 
Sabdasheh

Editor: Abdul Chalim

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
×
Berita Terbaru Update