Tegursapanews.com - Bendera: Pada Bulan Agustus disebut bulan pengibaran Bendera Merah Putih di seluruh wilayah NKRI, terhitung sejak 17 Agustus 1945. Setiap rumah di lingkungan RT 21 RW 06 Desa Larangan Candi Sidoarjo berkibar Sang Saka Merah Putih di depan rumah warga kampung seperti di kampung lainnya setiap tahun sebagai simbol rakyat cinta tanah air Indonesia.
Pada masa Hindia Belanda yang berkuasa dari kota Sabang sampai ke kota Merauke berkibar bendera tiga warna, yaitu Merah, Putih dan Biru yang konon selama 3.5 abad berkibar di pulau Jawa. Sedangkan di wilayah Kesultanan Palembang berkibar selama 111 tahun (1830 - 1941). Status dan eksistensi bendera adalah simbol sebuah negara di muka bumi.
Kita pernah berkunjung ke Aceh pada 2014 dan 2018, kita melihat museum tragedi Tsunami dan kapal yang terdampar di sebuah kampung pada 2004 di Banda Aceh yang disebut Kota Seribu Kedai Kopi. Sebelum peristiwa Tsunami dan Gempa Bumi yang berkekuatan 9,3 SR (Skala Richter) pernah berkibar bendera GAM (Gerakan Aceh Merdeka) di beberapa lokasi yang anti terhadap eksistensi bendera Merah Putih di Tanah Rencong.
Demikian pula di Tanah Papua Barat Indonesia Bagian Timur pernah berkibar bendera Kejora yang disebut Bendera OPM (Organisasi Papua Merdeka). Bendera tersebut sampai saat ini masih sering dibawa kemana saja anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di tengah hutan, seperti di wilayah Papua Tengah yang nekat membakar fasilitas umum..
Ketika gerakan kelompok HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) belum dinyatakan pemerintah Indonesia sebagai organisasi terlarang di wilayah Nusantara. Bendera HTI berkibar di ibukota Jakarta. Bendera tersebut mungkin masih banyak tersimpan di lemari rumah warga negara yang anti Filsafat Pancasila.
Bendera sebagai simbol eksistensi sebuah negara di muka bumi, Bendera Merah Putih dipajang di Markas PBB (Persatuan Bangsa Bangsa) di New York Amerika Serikat. Bendera Merah Putih berkibar bersama puluhan bendera negara lainnya anggota PBB. Disana tidak ditemukan Bendera Kejora sebagai fakta politik internasional.
Sebuah prediksi ke masa depan, bahwa warga negara di Tanah Papua yang anti bendera Merah Putih akan menjadi warga masyarakat yang disebut dengan istilah Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) seperti sejarah Etnis Kubu di wilayah Jambi Sumatra. Papua bagian barat sudah merdeka sejak Proklamasi NKRI pada Jumat, 17 Agustus 1945.
Alkisah ketika kita tawaf di Manokwari Papua Barat yang disebut Kota Injil pada akhir bulan Agustus 2019. Kita bertemu dan ngobrol dengan tokoh Pepera Gerakan Merah Putih Tn Saul Yenu Kepala Suku Yapen Waropen yang berstatus sebagai pendeta. Kemudian beliau menjadi mualaf yang langsung berangkat ke tanah suci atas rekomendasi Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Mungkin ada warga negara yang bertanya di dalam hati tentang status gambar Bintang pada Bendera GAM dan OPM ada kesamaan. Apakah ada hubungannya dengan fatwa Bung Karno kepada generasi muda Indonesia yang berbunyi "Gantungkan cecita setinggi Bintang di langit'. Selama ini dikenal warga negara bahwa Bintang adalah pangkat tertinggi bagi TNI dan Polri yang dipanggil Jenderal. Barokallah Amien
Jumat, 02 Agustus 24
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
