Notification

×

Iklan

Iklan

Ukuran Energi Mesin Motor Pakai Standar Tenaga Kuda

| Agustus 16, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-08-17T06:18:40Z
Tegursapanews.com - Tenaga Kuda:  Alkisah pada abad lalu kita pernah datang ke destinasi wisata Telaga Sarangan Magetan Jawa Timur. Ketika itu yang teringat masih sedikit fasilitas yang tersedia. Pada hari ini yang kita lihat jauh berbeda, seperti berderet puluhan hotel, warung makan dan ratusan pedagang di sekitarnya.

Kita berangkat dari rumah di Manggalarang pada pukul 24.00 WIB ke terminal Bungurasih Sidoarjo. Kemudian naik bis AKAP jurusan Yogyakarta, kita turun di terminal Maospati Magetan pada pukul 03.30 WIB. Seusai Salat Subuh kita naik travel menuju lokasi pendakian Gunung Lawu di Cemoro Sewu dengan tarif Rp 100.000,-

Setelah itu kita turun ke destinasi wisata Telaga Sarangan. Kita coba mengelilingi telaga tersebut dengan naik seekor Kuda usia 5 tahun yang dipandu jokinya berjalan kaki sepanjang 3 km dengan tarif Rp 80.000,-. Lama perjalanan yang ditempuh hampir setengah jam.

Dalam usia selama 70 tahun, baru kali ini kita menikmati naik Kuda yang kebetulan berada di destinasi wisata Telaga Sarangan Magetan. Selama duduk di atas belakang Kuda, kita ingat beberapa nama, seperti Tn Jastam asal Desa Masam Kelat yang berstatus juara Maraton 10 km dari Sukacinta Merapi. Beliau disebut guru olahraga Tn Anwar Daud sebagai siswa PGAN 6 Tahun Lahat yang termasuk bernafas Kuda pada tahun 1972.

Kemudian kita ingat lagi Tn Abdul Mudjib Manan, Dekan Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya yang suka pelihara Kuda sebagai simbol kaum ningrat di Tanah Jawa. Selain itu, Presiden Terpilih Tn Prabowo Subianto yang sering menghormati para tamunya dengan cara diajak naik Kuda.

Selain itu, kita ingat karib kerabat kita di dusun Simpang Agung Tn Saifuddin yang dipanggil ustaz oleh warga. Ayah kandung beliau yang bernama Tn Abdul Qadir dipanggil dengan julukan Kuda, seperti panggilan harian nama Rusa yang nama aslinya Tn Abdul Razak.

Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia anti kolonial Belanda. Kita sering melihat gambar Pangeran Diponegoro menunggang Kuda pada saat beliau grilia di tengah hutan. Mungkin atas dasar sejarah perjuangan dari Pangeran Diponegoro tersebut muncul ide produk industri mobil dengan Merk Kuda.

Dalam studi perbandingan kekuatan tenaga hewan dalam menarik beban berat. Ternyata tenaga Kuda lebih unggul dibandingkan dengan tenaga Sapi dan Kerbau. Dengan itu, standar kekuatan motor mesin, insinyur barat menggunakan standar Tenaga Kuda yang disebut Horse Power.

Sebelum ada kendaraan bermotor masuk ke Bumi Pertiwi, salah satu simbol ningrat Jawa memiliki Kuda sebagai tunggangan untuk kendaraan bepergian ke pelbagai tempat. Konon jalan raya dari Madiun ke Magetan Jawa Timur sampai ke Karanganyar Jawa Tengah yang melewati kaki Gunung Lawu, status asal muasalnya jalan setapak yang dilewati Kuda pada zaman kerajaan Hindu dan Pemerintah Hindia Belanda. Barokallah Amien 

Sabtu, 17 Agustus 24
Sabdasheh

Edito: Abdul Chalim

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
×
Berita Terbaru Update