Mengabdi di Tanah Cirebon
tegursapanews.com - Mengabdi: Ketika ayahanda Kiai Amin masih hidup, pernah berwasiat agar putranya mengaji dan mengabdi kepada Kiai Ismail bin Nawawi di pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon.
Sekembali dari Makkah, Kiai Amin kemudian menepati wasiat ayahandanya, dengan mengabdi kepada Kiai Ismail.
Di pesantren Babakan, Amin muda di juluki santri pinter, karena keluasan ilmu dan khazanah pesantren yang dikuasainya.
Pengalaman bertahun-tahun mengaji dibeberapa pesantren di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta Tanah Hijaz menjadi pengalaman berharga yang membentuk pribadi serta kedalam pengetahuan Kiai Amin.
Kiai Ismail bin Nawawi meninggal pada 1916. Kiai Amin didapuk menjadi penerus Kiai Ismail Untuk mengasuh santri-santri di pesantren Babakan.
Kiai Amin bin Irsyad kemudian di juluki sebagai Kiai Amin Sepuh, karena jalur silsilah keluarganya yang bersambung hingga Kiai Jatira dari Mijahan, yang mendirikan pesantren Babakan pada masa awal.
Kiai Amin Sepuh mengobarkan semangat juang kepada santri-santrinya. Beliau menjadi barusan Kiai, yang mendukung perlawanan kaum santri dan pemuda pada 10 November 1945 di Surabaya.
Kiai Amin berangkat ke Surabaya bersama Kiai Abbas Hunter (1879 - 1946), Kiai Bisri Mustofa (1914 - 1977), Kiai Wahab Chasbullah (1888 - 2971), Kiai Bisri Syansuri (1886 - 1980) dan beberapa Kiai lain, untuk membantu para santri melawan penjajah.
Semangat berkobar para Kiai, setelah Hadratus Syaikh Kiai Hasyim Asy'ari menggemakan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Sabtu - 28 - September - 2024
Abdul Chalim CEO tegursapanews.com Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
E C O S O C
U I P M
For further information call me: 0818 536 867