Tegursapanews.com - Filsafat Buku: Pada suatu saat, mungkin saja ada karib kerabat dan sahabat karib yang bertanya tentang judul buku "111 QASUS, QURUN WAKTU 70 TAHUN DI BUMI PERTIWI".
Kita menjawab pertanyaan tersebut pada bagian akhir isi buku yang tercantum dalam Bab ke-Sembilan Maulud Nabi Dan Penutup yang isinya sebagai berikut.
Dalam kalimat Bumi Pertiwi terkandung kisah di Jakarta pada Ahad, tanggal 28 Oktober 1928 yang disebut Hari Sumpah Pemuda yang terdiri dari 3 statemen 1. Tanah Air, 1. Bangsa dan 1. Bahasa yaitu Indonesia.
Sumpah Pemuda tersebut berbunyi sbb :
Pertama: "Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia".
Kedua: "Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia".
Ketiga: "Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia".
Kemudian bentuk angka SATU (1) berdiri tegak lurus yang disebut Garis Vertikal seperti Huruf Alif dalam Huruf Hijaiyah. Angka Satu diawali angka Nol dan dilanjutkan angka Dua dan seterusnya sampai angka Sembilan (0 - 9)
Dalam hitungan Ilmu Matematika angka 111 mengandung sebutan angka Satuan, angka Puluhan dan angka Ratusan. Hal tersebut menunjukkan jumlah yang banyak, dalam kaidah bahasa Arab disebut dengan Jamak.
Dalam pelajaran di bangku sekolah, jika angka satu ditambah angka satu, kemudian dikurang angka satu (1+1-1). Hasilnya tetap angka satu (1). Demikian pula jika angka satu dikalikan angka satu, kemudian dibagi angka satu (1x1:1). Hasilnya tetap angka satu (1)
Eksistensi Tuhan Allah Yang Maha Esa dalam rumusan Filsafat Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Pada saat Beliau menciptakan manusia yang pertama kali Nabi Adam AS berjenis kelamin lelaki, seorang diri. Baru kemudian diciptakan Siti Hawa yang berjenis perempuan sebagai pasangan hidup, ketika mereka berada di Taman Surgawi.
Kemudian Status Nabi Adam AS dan Siti Hawa (Eva), mereka disebut pasangan Suami Istri setelah hidup di muka bumi. Atas pasangan hidup suami istri tersebut, kemudian jumlah umat manusia yang hidup di alam dunia, setiap detik bertambah tanpa jedah. Pada saat ini konon umat manusia di muka bumi sudah berjumlah 8 miliar jiwa, sekitar 280 juta orang berdomisili di wilayah Nusantara.
Dalam kitab suci al-Quran pada Surat al-Qadr terekam kalimat Alfil-syahr. Demikian cara Tuhan untuk menunjukkan angka terbanyak tentang kenikmatan Allah yang tak terhingga, yaitu ungkapan Seribu Bulan. Kemudian dalam kisah Abunawas ditulis dalam buku berjudul Seribu Satu Malam. Barokallah Amien.
Ahad, 15 September 24
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba