Tegursapanews.com - Susun Foto: Dalam buku yang berjudul '111 Qasus, Qurun 70 Tahun Di Bumi Pertiwi", kita lampirkan 80 potong foto dokumentasi di pelbagai tempat dari aneka ragam acara bersama karib kerabat dan sahabat karib, serta yang lainnya.
Selama sepekan kita cari dan kumpulkan foto tersebut, kemudian kita pilih dan pilah foto pribadi dan foto bersama keluarga inti. Selain itu, foto bersama keluarga besar dan sahabat karib ketika di kampung tempat kelahiran dan di kampung tempat berdomisili sekarang ini.
Pada awalnya ratusan potong foto yang telah terkumpul dan dipublikasikan di media sosial pada beranda "Memo 70 Tahun". Kemudian kita pilih dan pilah lagi foto tersebut dengan urutan foto sendirian sampai pada foto banyak orang yang jumlahnya sebanyak 80 potong foto.
Ketika kita memilih dan menyusun urutan foto tersebut, kita ingat tentang bagaimana sulitnya cara Kepala Negara sebagai Profil Si Pahit Lidah dalam menyusun kabinet menteri negara, seperti pengalaman Presiden Jokowi memilih dan menetapkan susunan anggota Kabinet Indonesia Maju pada tahun 2019 dan 2014.
Dalam menyusun anggota kabinet menteri sebanyak 34 orang, sederet pertimbangan presiden yang harus diperhatikan sebelum ditetapkan pada hari pelantikan mereka dalam mengemban tugas dan kewajiban bernegara dan berbangsa. Pertimbangan tersebut antara lain tentang aspek parpol koalisi dalam pemilu, etnis, agama, ormas, bidang keahlian, gender dan lainnya.
Salah satu contoh, ketika Presiden Jokowi saat memilih dan menetapkan Tn Bahlil Lahadalia sebagai Menteri ESDM. Dalam dugaan yang mungkin saja keliru, bahwa beliau berpikir, tokoh tersebut Etnis Papua, Kader Golkar, dan berstatus sebagai pengusaha nasional yang sukses, selain muslim.
Demikian pula terhadap tokoh nasional lainnya yang berstatus sebagai menteri dalam kabinet yang dipimpinnya. Dalam hal ini, juga pasti dialami oleh Presiden Terpilih Tn Prabowo Subianto pada saat memilih dan menetapkan anggota kabinetnya masa bakti 2024 - 2029.
Mungkin saja muncul pertanyaan iseng dari netizen. Kenapa kita pilih foto dokumentasi bersama Tn Safran dan Tn Zohiru yang tinggal di dusun Simpang Agung Merapi Timur Lahat Sumsel dalam lampiran buku kenangan hidup selama 70 Tahun. Jawabannya secara singkat, bahwa mereka itu adalah sahabat karib kita sejak balita pada abad lalu di kampung leluhur. Barokallah Amien
Kamis, 05 September 24
Sabdasheh
