Notification

×

Iklan

Iklan

Kisah Dina Menemukan Diri Di Tengah Luka Pernikahan

| September 05, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-06T01:45:27Z
Oleh: Yusdi Lastutiyanto*

_"Saat kita tidak bisa mengubah keadaan, maka kita hanya bisa mengubah diri kita"_
- Victor Frankl

Tegursapanews.com - Luka Pernikahan: Dina tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah sedemikian drastis ketika menikahi Haris, seorang tokoh publik terkenal. Dina, yang lahir dari keluarga kurang mampu, awalnya merasa sangat beruntung. Hidup mereka terlihat sempurna di mata orang lain, rumah besar, kehidupan glamor, dan tiga anak yang sehat dan tampan. 

Namun, di balik kemewahan itu, Dina merasakan kesepian yang mendalam. Haris semakin jarang pulang, dan ketika dia ada, hubungan mereka terasa dingin. Dina mulai kehilangan dirinya sendiri dalam rutinitas sebagai istri seorang figur publik dan ibu dari tiga anak yang membutuhkan perhatiannya.

Suatu hari, dunia Dina benar-benar runtuh. Ia mendengar kabar dari rekannya bahwa Haris telah menikah siri dengan wanita lain. Awalnya, Dina tidak percaya. Dan setelah dia mengonfrontasi Haris, kebenaran itu tak bisa lagi disangkal. Haris membenarkan bahwa dia menikah lagi secara siri tanpa memberitahunya.

Hati Dina hancur mengetahui kenyataan ini. Dia merasa bingung, sedih, dan terjebak dalam perasaan tak berdaya. Di satu sisi, ia ingin pergi meninggalkan semuanya, tapi di sisi lain, ia tak bisa memikirkan masa depan anak-anaknya tanpa kehadiran ayah mereka. Dina merasa terikat dalam pernikahan yang tak lagi membuatnya bahagia, dia tak punya pilihan, atau setidaknya itulah yang ia pikirkan, hal yang lebih mengerikan bagi Dina adalah ketika sang suami mengancam jika sampai dia menuntut dan diketahui publik, maka Haris akan menceraikannya.

Hari-hari berlalu dengan Dina yang berusaha menahan rasa sakitnya, terus berperan sebagai istri dan ibu. Dan di tengah kehampaan itu, ia mulai mencari jalan keluar dari kebingungannya. Seorang teman lama mengenalkannya pada ilmu hipnosis dan pemberdayaan diri. Awalnya, Dina skeptis. Bagaimana mungkin teknik-teknik ini bisa membantunya menghadapi masalah sebesar ini? Dalam keputusasaannya, ia memutuskan untuk mencoba. Perlahan, Dina mulai belajar menghipnosis dirinya sendiri,  menenangkan pikirannya yang kacau, dan merasakan ketenangan yang sudah lama hilang.

Dina mulai menyadari bahwa ia telah mengabaikan dirinya sendiri selama bertahun-tahun. Dalam proses belajar hipnosis dan hipnoterapi di Indonesian Hypnosis Centre, Dina akhirnya memahami pentingnya memiliki waktu untuk diri sendiri. Setiap hari, ia mulai meluangkan beberapa jam untuk duduk dalam keheningan, mengatur napas, mengelola pikirannya dan melakukan _self hypnosis_. Ia belajar untuk melihat hidup dari perspektif yang lebih besar, tidak lagi terpaku pada rasa sakit yang saat itu ia rasakan.

Salah satu hal terpenting yang Dina pelajari adalah bahwa ia tidak perlu memaksakan keadaan. Ada banyak hal yang di luar kendalinya, dan pernikahan Haris adalah salah satunya. Dina belajar bahwa dia hanya bisa mengendalikan bagaimana ia merespons. Melalui hipnoterapi, Dina belajar untuk lebih fleksibel terhadap keadaan yang tak bisa ia ubah. Ia mulai menerima bahwa hidup tak selalu berjalan sesuai rencana, tapi itu bukan berarti ia harus menyerah pada kebahagiaan.

Rupanya Dina tidak hanya belajar hipnoterapi di Indonesia Hypnosis Centre, tapi juga menemukan keluarga baru, saat belajar dikelas pengulangan secara offline dan online setiap hari Rabu malam melalui zoom, Dina mengamati bahwa ada banyak permasalahan psikologis yang lebih menyakitkan dari pada dirinya, dan ini membuat dia merubah cara pandangnya. Dina meniatkan diri untuk belajar membantu orang lain yang kehidupannya lebih pahit dari dirinya.

Proses ini memberinya kekuatan baru. Dina mulai mencari resolusi yang lebih damai terhadap konflik dalam pernikahannya. Alih-alih membiarkan dirinya terjebak dalam kemarahan dan kebencian, ia memilih untuk fokus pada apa yang bisa ia kontrol, kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anaknya, serta dirinya sendiri. Ia mulai mengejar hal-hal yang membuatnya bahagia, seperti menulis dan melatih keterampilan menghipnotisnya. Setiap langkah yang ia ambil membawanya semakin jauh dari rasa sakit dan semakin dekat dengan pemahaman baru tentang hidup.

Perlahan tapi pasti, Dina merasakan perubahan. Ia tidak lagi terjebak dalam peran sebagai korban. Ia menyadari bahwa ia punya pilihan, dan ia memilih untuk merangkul kekuatan dalam dirinya. Dina menemukan bahwa pernikahan ini hanyalah bagian dari perjalanannya, dan meski penuh dengan liku-liku, ia memiliki kendali atas bagaimana ia menavigasinya. Dina juga menyadari bahwa saat dia tidak bisa mengubah keadaan dan orang lain, maka dia hanya perlu mengubah dirinya sendiri.

Saat ini, Dina belajar untuk melihat hidupnya dari perspektif yang lebih luas. Ia tak lagi terfokus pada apa yang dilakukan Haris, melainkan pada masa depan yang ingin ia ciptakan untuk dirinya dan anak-anaknya. Hipnosis dan pemberdayaan diri telah memberinya alat untuk menghadapi kehidupan dengan lebih bijak, fleksibel dan tenang. Sekarang, Dina tahu bahwa badai akan berlalu, dan ketika waktunya tiba, ia akan berdiri di atas kakinya sendiri, lebih kuat dan lebih berdaya daripada sebelumnya.

Cerita Dina bisa terjadi pada siapa saja dalam kehidupan kita, banyak kasus dimana seseorang merasa terjebak dengan pernikahannya yang hampir kandas, memang bagi sebagian orang apa yang dilakukan Dina dianggap bodoh, tapi bagi Dina cara itu yang terbaik untuk masa depan anak-anaknya. 

Dina yakin bahwa gelombang kehidupan pasti akan berubah, badai tak akan bertahan selamanya. Dia memilih jalannya sendiri, belajar untuk lebih fleksibel dalam menghadapi keadaan. Ia menemukan waktu untuk dirinya sendiri, yang membantunya berpikir lebih jernih dan bijak.

Dina menyediakan waktu untuk introspeksi membantunya melihat hidup dari perspektif yang berbeda. Dia juga membuka dirinya terhadap sudut pandang baru, dan kini ia mampu melihat gambaran besar dari hidupnya yang terus berkembang.

Jika Anda atau rekan Anda saat ini berada dalam posisi Dina atau mirip, maka membantu untuk memiliki sumber daya baru dan memperluas wawasan adalah penting, agar bisa memilih respon ideal untuk memberdayakan dirinya.


Editor: Abdul Chalim

* Instructor NLP Lisensi IHC

PS:
- Nama dan kesamaan kisah hanya kebetulan saja.

Jakarta, 5 September 2024

L O A

I H C
×
Berita Terbaru Update