Oleh: Yusdi Lastutiyanto*
_“We cannot choose our external circumstances, but we can always choose how we respond to them.”_
– Epictetus
tegursapanews.com - Moment Kehidupan: Setiap hari, kita menjalani momen-momen yang berharga, baik suka maupun duka, senang maupun sulit. Hidup, pada dasarnya, adalah rangkaian dari berbagai episode yang terus berjalan tanpa henti. Seperti roda yang berputar, terkadang kita berada di puncak, merasakan kebahagiaan, kesuksesan, dan kepuasan. Tapi ada saatnya kita berada di titik yang tidak kita inginkan, mengalami kesulitan, kegagalan, atau bahkan rasa putus asa. Di sinilah kita dihadapkan pada kenyataan bahwa walaupun kita tidak bisa selalu mengontrol apa yang terjadi, kita selalu memiliki kendali penuh terhadap bagaimana kita merespon setiap kejadian dalam hidup ini.
Dalam filosofi Stoic, kita diajarkan untuk menerima apa yang terjadi (_event_) dengan tenang, menghadapinya dengan bijaksana, dan tidak terjebak dalam emosi negatif. Prinsip ini selaras dengan salah satu konsep penting dalam _Neuro Linguistic Programming_ (NLP), yaitu pentingnya pola pikir dalam merespon suatu kejadian.
Sebuah formula sederhana namun mendalam yang bisa kita gunakan untuk memahami keterkaitan ini adalah E + R = O (_Event + Response = Outcome_). Formula ini mengingatkan kita bahwa hasil dari setiap situasi hidup tidak hanya bergantung pada kejadian yang terjadi (_Event_), tetapi lebih pada bagaimana kita meresponnya (_Response_). Dengan kata lain, hasil akhir atau dampak (_Outcome_) lebih dipengaruhi oleh respons yang kita pilih daripada kejadian itu sendiri.
Mengapa penting memilih respons?
Saat kita dihadapkan dengan peristiwa tertentu, respons yang kita berikan memainkan peran penting dalam menentukan hasilnya. Jika kita merespon dengan panik, marah, atau cemas, hasil yang kita dapatkan kemungkinan besar akan negatif. Sebaliknya, jika kita merespon dengan tenang, bijaksana, dan fokus, hasil yang kita dapatkan lebih mungkin bersifat konstruktif dan positif.
Mari kita lihat beberapa contoh sederhana dan fenomena kehidupan berikut ini;
- Ketika menghadapi kegagalan, jika kita merespon dengan mengasihani diri sendiri atau menyalahkan keadaan, kita mungkin akan tenggelam dalam rasa putus asa. Tetapi, jika kita merespon dengan introspeksi, belajar dari kesalahan, dan berusaha lebih baik, kegagalan tersebut bisa menjadi batu loncatan menuju kesuksesan.
- Ketika seseorang mengkritik kita, respons defensif atau marah mungkin akan memicu konflik lebih lanjut. Tetapi, jika kita memilih merespon dengan keterbukaan dan keinginan untuk belajar, kritik tersebut bisa menjadi sarana pertumbuhan pribadi.
Oleh karena itu, formula E + R = O mengingatkan kita bahwa kendali ada di tangan kita. Kita tidak selalu bisa menghindari kejadian buruk, tetapi kita bisa memilih bagaimana meresponnya, yang pada akhirnya akan menentukan bagaimana hidup kita berjalan.
Lalu bagaimana melatih diri mengubah respon?
Merubah cara kita merespon suatu kejadian tidak selalu mudah. Respons kita sering kali sudah dipengaruhi oleh kebiasaan, pola pikir, dan pengalaman masa lalu. Yang menarik adalah mengubah respon sama seperti keterampilan lainnya, respons ini dapat dilatih. Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu kita untuk lebih bijaksana dalam merespon setiap momen dalam hidup;
1. Latih Kesadaran Diri (Mindfulness).
Kesadaran akan pikiran dan perasaan kita di setiap momen sangat penting. Melatih mindfulness akan membantu kita menyadari bagaimana perasaan kita saat suatu kejadian terjadi, dan memberi kita ruang untuk memilih respons yang lebih baik. Cobalah untuk bernafas dalam-dalam dan tenangkan pikiran sebelum bereaksi.
2. Tanyakan pada Diri Sendiri.
Sebelum merespons suatu kejadian, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah respons ini akan membantu atau justru memperburuk keadaan?” Dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang dari respons kita, kita bisa memilih tindakan yang lebih bijaksana.
3. Ubah Pola Pikir.
Cobalah untuk melihat setiap tantangan sebagai kesempatan untuk belajar. Mengadopsi pola pikir ini akan membuat kita lebih terbuka terhadap kritik, kesulitan, dan kegagalan, karena kita tahu bahwa setiap momen membawa pelajaran berharga.
4. Menggeser Sudut pandang (Reframing)
Dalam Neuro Linguistic Programming Reframing adalah keterampilan inti, sebab saat kita menggeser sudut pandang, maka cara kita memandang suatu berubah yang juga mempengaruhi hasil.
5. Visualisasikan Hasil yang Diinginkan
Sebelum merespon suatu situasi, bayangkan hasil yang Anda inginkan. Bagaimana respons Anda bisa membantu mencapai hasil tersebut? Visualisasi ini dapat membantu kita untuk tetap fokus dan tenang.
6. Latihan Bersyukur
Bersyukur, bahkan dalam situasi sulit, membantu kita menjaga perspektif yang positif. Ketika kita belajar untuk bersyukur atas setiap pelajaran yang diberikan oleh kehidupan, kita akan lebih mudah merespon dengan cara yang konstruktif.
7. Refleksi Diri
Setelah melalui suatu kejadian, luangkan waktu untuk merenung. Bagaimana Anda merespon? Apakah respons Anda membantu? Apa yang bisa Anda lakukan dengan lebih baik di masa depan? Refleksi ini penting untuk terus memperbaiki diri.
Dari catatan di atas kita bisa tarik kesimpulan bahwa kehidupan adalah serangkaian momen yang terus berubah, baik dan buruk, senang dan sedih. Meski kita tidak bisa mengendalikan setiap peristiwa, kita selalu memiliki kendali penuh terhadap bagaimana kita meresponnya. Formula E + R = O mengajarkan kita bahwa hasil hidup kita ditentukan oleh respons kita, bukan oleh kejadian itu sendiri.
Dengan melatih diri untuk merespon setiap momen dalam hidup dengan bijaksana, kita tidak hanya dapat mengubah hasilnya, tetapi juga memetik pelajaran berharga yang bisa kita gunakan untuk pertumbuhan dan perubahan di masa depan. Ingatlah bahwa setiap momen, baik yang menyenangkan maupun yang sulit, adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.
Jakarta, 22 September 2024
* Instructor NLP Lisensi IHC
