Notification

×

Iklan

Iklan

Organisasi Silat Tertua PSHT Lahir Di Madiun Jawa Timur

| September 08, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-09T02:06:22Z
Tegursapanews.com - PSHT:  Beberapa tahun yang lalu, seusai hari raya Iedul Fitri dilaksanakan acara silaturahmi Bani Masjhoeri Muthmainah di kampus Universitas Putra Wijaya di Benowo Surabaya. Dalam acara tersebut sempat ditampilkan aksi Seni Bela Diri yang dilakukan Tn Sultan Muhammad Arifaini, aktivis PSHT Ranting Wonokromo Surabaya.

Kemudian kita baru tahu, bahwa tetesan darah Tn Masjhoeri yang berasal dari Jawa Tengah beberapa orang aktif ikut latihan silat dengan berbagai macam aliran, seperti Karateka, Ju Jitsu dan aliran lainnya. Siapapun yang pintar silat pada umumnya mereka percaya diri ketika berada di pelbagai tempat.

Dalam hal ini kita pernah dengar info dari karib kerabat, bahwa Profil Tn Masjhoeri termasuk pesilat yang mampu berjalan di atas kawat berduri pada zaman kolonial Hindia Belanda. Atas keahlian tersebut, beliau disegani dan sangat dihormati anggota masyarakat.

Ketika kita tawaf di Jawa Timur, kita melihat Papan Nama PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) di pelbagai daerah, seperti di Pacitan, Bojonegoro, Trenggalek, Kediri, Tulungagung, termasuk di kota Sidoarjo dan Surabaya. Markas Pusat PSHT beralamat di kota Madiun Jawa Timur yang berdiri sejak tahun 1922.

Kita pernah membaca info di media online dan media sosial tentang berbagai kasus negatif yang pernah dilakukan beberapa orang aktivis PSHT di pelbagai tempat. Kasus terakhir, Tn Faiz al-Basri babak belur dikeroyok 8 orang anggota PSHT Ranting Wonocolo Surabaya pada Kamis malam kemarin.

Sekarang kasus tersebut sudah dilaporkan fihak korban ke aparat kepolisian di Polsek Wonocolo Surabaya. Para pelaku pemukulan terhadap seorang korban di dalam rumah dan di luar rumah tersebut, mereka tercatat sebagai siswa SMA Amanatul Ummah Siwalankerto Surabaya. 

Kemarin kita sudah melaporkan kasus tersebut kepada sahabat karib KH Asep Saifuddin Chalim sebagai ketua Yayasan Amanatul Ummah. Kita mohon kepada beliau untuk menyelesaikan masalahnya dengan arif dan bijaksana terhadap para santrinya yang telah mencoreng nama baik Amanatul Ummah.

Sekalipun perbuatan para santri yang tidak terpuji tersebut atas nama Organisasi PSHT yang mempunyai anggota ratusan ribu orang di wilayah Nusantara. Mereka harus ditindak sesuai dengan kesalahannya sebagai pelajaran yang berharga bagi generasi muda Islam.

Tampaknya mereka belum memahami makna yang terkandung dalam nama organisasi PSHT yang dicetuskan pendirinya Ki Hadjar Hardjo Oetomo di Madiun dalam berbagai macam aktivitas kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Barokallah Amien

Ahad, 08 September 24 
Sabdasheh

Editor: Abdul Chalim

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba
×
Berita Terbaru Update