Notification

×

Iklan

Iklan

Penelusuran Terhadap Umat Beragama Di Nusantara

| September 11, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-09-12T04:25:30Z
Tegursapanews.com - Penelusuran:   Tercatat dalam sejarah perjalanan 2 orang Missionaris Kristenisasi dari Belanda dan Jerman pada tanggal 05 Februari 1855, yaitu St Carl Wilhelm Ottouw dan St Johann Gottlob. Keduanya berlabuh di Pulau Mansinam di seberang Kota Injil Manokwari Papua Barat. Mereka itu mendapat restu dari Sultan Tidore Kerajaan Islam di kepulauan Maluku.

Demikian pula yang dilakukan Missionaris di Kalimantan Tengah terhadap warga Dayak di Kabupaten Gunung Mas. Warga masyarakat Dayak di pedalaman tersebut menganut faham Animisme dan Dinamisme yang belum sempat tersentuh oleh para mubaligh di Kerajaan Islam Banjar Kalimantan Selatan.

Hal tersebut juga terjadi pada masyarakat di wilayah NTT yang mayoritas umat Katolik Roma. Kedatangan muslim dari Bugis ke pesisir kepulauan Nusa tenggara tersebut dalam status sebagai nelayan, bukan sebagai Mubaligh seperti Missionaris Kristen.

Selain kristenisasi di NTT, juga terjadi kisah kristenisasi di Danau Toba Samosir Sumatra Utara dan sekitarnya, termasuk kristenisasi di Sulawesi Utara yang meliputi daerah Minahasa dan Tondano serta wilayah sekitarnya. Mereka itu bukan umat Islam yang disebut murtad, karena mereka belum mengenal ajaran agama.

Profil kerukunan antara umat Islam dan umat Kristen di Pulau Ambon sudah terbentuk sejak zaman kolonial Belanda. Status mereka itu satu rumpun nenek moyang yang berbeda pilihan terhadap keyakinan beragama. Hal yang sama terjadi di wilayah Papua Barat Daya seperti di daerah Fakfak dan sekitarnya.

Selama ini, kita pernah menelusuri wilayah tersebut yang dihuni mayoritas umat Kristen. Ketika itu, kita bertemu dan ngobrol dengan Umat Kristiani di Sumatra Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Ambon Maluku, NTT sampai ke Bumi Cenderawasih, termasuk berkunjung ke kota Salatiga Jawa Tengah yang disebut Pusat Pendidikan umat Kristiani di Universitas Kristen Satya Wacana 

Sejauh yang kita fahami, tidak pernah terjadi komplik sosial antara Mubaligh Islam dan Missionaris Kristen di wilayah Nusantara sejak kedatangan kolonial barat. Dalam kitab suci al-Quran sudah terekam tentang pesan moral bagi umat beragama, bahwa orang beriman (mukmin) di muka bumi statusnya bersaudara. Barokallah Amien 

Rabu, 11 September 24 
Sabdasheh


Editor: Abdul Chalim

Oleh: Sheh Sulhawi Rubba

×
Berita Terbaru Update