tegursapanews.com - Cucu: Alhamdulillah pagi ini, kita dapat postingan via WA Group Rubbayuni foto cucu Tn Dahrullah Surya al-Basri yang baru lahir di Muara Enim pada Rabu, 3 September 2024. Dalam rencana akan dilaksanakan acara Sadakah Marhaban pada Ahad, 13 Oktober 2024 di Sukaratu Kota Lahat Sumsel.
Pada saat ini nama bayi yang baru lahir diatur Pemerintah dengan tiga suku kata. Atas dasar tersebut namanya ditulis lengkap yaitu Puan Mariam Zahira. Nama tersebut seperti nama saudara sepupunya di Simpang Agung Merapi Timur Lahat Tn Muhammad Luthfi Anoraga yang lahir pada Kamis, 09 September 2021.
Dalam hal ini teriring doa dari al-Jawi buat semua tetesan darah Puyang al-Basri yang sudah bertebaran di berbagai pelosok bumi Pertiwi. Semoga kita semua berstatus warga negara Indonesia yang selalu sukses dan sukses selalu dalam perjalanan hidup di dunia ini atas karunia Ilahi Yang Maha Segalanya. Maqbulan amien
Ketika Puan Mariam Zahira lahir di Muara Enim, bertepatan buku ini akan terbit di Sidoarjo Jawa Timur. Kita lalu memprediksi ke hari esok, ketika bangsa Indonesia merayakan Indonesia Emas (1945 - 2045). Pada saat itu, Puan Mariam Zahira berusia 21 tahun dalam status sebagai mahasiswa di sebuah kampus di wilayah Nusantara.
Jika pada saat itu Tn Aufa Fathir Ramadhan yang sekarang berada di Karangasem Bali, dia kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung Jawa Barat. Pada saat yang sama, juga Puan Mariam Zahira kuliah di kampus yang sama. Dalam hal ini mereka itu menimba ilmu di satu almamater, namun tidak saling mengenal satu dengan lainnya.
Status buku ini menjadi penting sebagai salah satu cara untuk menelusuri asal usul leluhur memasing. Silsilah Tn Aufa Fathir Ramadhan tercatat putra AA Raja Aynelhaqq bin Sulhawi bin Rubba al-Basri. Demikian pula silsilah Puan Mariam Zahira tercatat putri Pn Wanda bin Dahrullah bin Surnawi bin Rubba al-Basri.
Demikian pula ketika mereka setelah lulus dari perguruan tinggi dengan meraih gelar Doktor. Kemudian mereka ditakdirkan menjadi pejabat publik seperti Tn Buyung Arief Hamza bin Zawawi bin Rubba al-Basri yang berstatus sebagai Perwira TNI AU di Jakarta. Ketika kita sedang di Jakarta, kita pernah mempertemukan anak cucu Pn Surianah bin Maryam bin Salaminah yang lahir di Simpang Agung Merapi Lahat pada 1962.
Pada saat ini, tidak seorangpun yang tahu tentang rahasia Ilahi, bahwa kelak tetesan darah Puyang al-Basri akan berstatus sebagai Si Pahit Lidah seperti status Bupati, Walikota, Gubernur dan jabatan penting lainnya di lembaga negara. Salah satu kasus yang tercatat tentang pengalaman Presiden Jokowi adalah tetesan darah rakyat biasa di Boyolali Jawa Tengah.
Pada hari ini, buku ini mungkin ditertawakan banyak orang, karena hal yang tidak lazim, bahwa seorang warga negara biasa yang lahir di dusun Simpang Agung Merapi Timur Lahat Sumsel nekat menulis buku tentang kisah perjalanan hidup selama 70 Tahun di Bumi Pertiwi. Dalam buku ini terlampir grafik silsilah ringkas tentang Jurai Puyang al-Basri kelahiran Marga Gedung Agung pada abad ke 19. Barokallah Amien.
Kamis, 19 September 24
Sabdasheh
Editor: Abdul Chalim
Oleh: Sheh Sulhawi Rubba