Agama dan Kepercayaan Masyarakat Cina Pra - Islam
tegursapanews.com - Cina Pra - Islam: Pada tahun 635 M, misi keagamaan ini di pimpin oleh Aluoben dan tiba di Changan dan membawa kitab-kitab Suci Nestorian. Kedatangan mereka mengikuti para pedagang Persia.
Kaisar menyambutnya sebagai bentuk dari sikap toleran, termasuk dengan kehadiran agama lainnya.
Masih di era kekuasaan Dinasti Tang, Cina pun dimasuki Manikheanisme (Manicheanisme). Penamaan agama ini sesuai dengan nama pendirinya, yaitu Mani dari Persia, yang dihukum mati oleh penguasa di negerinya pada tahun 274 M.
Ajaran tersebut merupakan perpaduan unsur Kristen dengan Buddhisme (misionaris Buddhisme dicatat telah mencapai Alexandria, Yunani, dan Roma).
Dari catatan lain, Manikheanisme mengandung unsur Kristen dengan Zoroastrianisme. Setelah kematian pendirinya, Manikheanisme menyebar ke arah barat dan timur, hingga Prancis dan Cina.
Dari temuan arkeologis, ajaran ini sangat berpengaruh terutama di Turfan. Pada tahun 768 M, Pemerintah Cina mengeluarkan izin khusus bagi pembangunan kuil-kuil Manikheanisme.
Zoroastrianisme di ciptakan oleh Zoroaster sekitar abad ke-6 SM. Dia adalah seorang Nabi Persia (Iran Kuno) dan Seorang filsuf.
Dalam sejarah Islam Zoroastrianisme lebih di kenal sebagai agama Majusi yang para pemeluknya menyembah api.
Agama ini masuk Cina oleh orang-orang Persia yang melarikan diri dari serangan bangsa Arab. Meskipun agama ini diizinkan di Cina, tetapi tidak memperoleh penganut di sana.
Pada abad ke-7 M, masih pada masa Dinasti Tang, sinar Islam mulai memasuki daratan Cina, ketika sebagian masyarakatnya bersentuhan dengan orang-orang Islam dari Timur Tengah.
Persentuhan itu, di antaranya, melalui kontak dagang. Sinar Islam bermaksud untuk memberikan jalan terang bagi para penduduk Cina.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Selasa - 8 - Oktober - 2024
