Bencana Westerling
tegursapanews.com - Westerling: Dakwah yang dilakukan Ambo Dalle terhalang oleh kebijakan-kebijajakan pemerintah kolonial.
Pada masa kekuasaan Jepang di negeri ini, Ambo Dalle menerapkan siasat agar para santri belajar di Masjid.
Ruang-ruang belajar yang biasanya di kelas, di pindahkan ke Masjid. Jam pelajaran para santri bergeser ke malam hari, agar lolos dari pantauan Intelijen dan serdadu Jepang.
Selanjutnya, masjid dicat ulang dengan warna hitam, agar tersamar ketika lampu di hidupkan. Ambo Dalle mengajak warga sekitar mendaftarkan anaknya belajar di masjid.
Perjuangan Ambo Dalle untuk mengajar dan berdakwah, melalui lembaga MAI Mangkoso terhalang oleh serbuan serdadu penjajah.
Ambo Dalle tidak tinggal diam, ia berusaha menggerakkan santri dan warganya untuk terus berjuang, serta tetap mementingkan pendidikan.
Pada waktu Jendral Westerling (1919-1987) berkuasa, para santri yang mengajar di beberapa madrasah dan masjid, cabang-cabang MAI di beberapa daerah menjadi korban keganasan tentara Belanda.
Pembantaian Rakyat Sulawesi Selatan oleh Jendral Westerling ini menjadi kisah legendaris tentang kekejaman tentara Belanda atas warga negeri ini.
Kisah yang memilukan ini, menjadi catatan sejarah dalam perjuangan revolusi warga di Indonesia.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Selasa - 22 - Oktober - 2024
Abdul Chalim CEO tegursapanews.com Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
E C O S O C
U I P M
SELAMAT HARI SANTRI