Mengabdi di Tanah Cirebon:
tegursapanews.com Mengabdi: Pada saat mendengar pasukan Inggris akan mendarat di Surabaya, Kiai Amin menggelar rapat dengan Kiai-kiai lain di kawasan Cirebon.
Pertemuan ini di selenggarakan di kawasan Mijahan, Plumbon, Cirebon. Diantaranya Kiai-kiai yang hadir, yakni Kiai Abbas Abdul Jalil Buntet, KH Anshori Plered, Kiai Fathoni dan beberapa Ulama lain.
Pada pertemuan ini, dibahas beberapa point penting, tentang posisi pesantren menghadapi penjajahan dan strategi barusan santri pada masa awal kemerdekaan.
Pertemuan ini, berhasil membuat kesepakatan diantaranya majelis Kiai, bahwa pesantren harus terlibat dalam perjuangan kemerdekaan.
Selepas pertemuan ini, ditindaklanjuti dengan pengiriman laskar santri ke Surabaya untuk menghadang 6000 pasukan Brigade 49, Divisi 23. Pasukan NICA ini di pimpin oleh Brigader Jendral AWS Mallaby (1899-1945).
Kiai Amin menjadi Pejuang yang menggerakkan santri membela bangsa Indonesia melawan penjajah. Kiai Amin tidak tinggal diam di pesantren, namun terjun langsung untuk mengonsolidasi jaringan santri melawan penjajah di barisan depan.
Akibatnya, ketika Agresi Militer Belanda II , pada 1952, pesantren Babakan di serang Belanda. Bangunan pesantren Babakan di bumi hanguskan oleh pasukan Belanda, hingga naskah-naskah penting dan kitab-kitab di bakar.
Pada masa itu, perjuangan fisik untuk melawan penjajah Belanda masih dalam situasi mencekam. Baru pada 2 tahun kemudian, pada 1954, Kiai Sanusi murid Kiai Amin Sepuh kembali dari pengungsian.
Kiai Sanusi mulai menata kembali bangunan pondok yang terbakar dan hancur berantakan. Pada 1955, setelah situasi kondusif, Kiai Amin Sepuh kembali ke pesantren Babakan.
Bersambung.....
Sumber: Pahlawan Santri Tulang Punggung Pergerakan Nasional
By: Munawir Aziz
Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Rungkut Surabaya. Kamis - 3 - Oktober - 2024
Penyadur: Abdul Chalim
E C O S O C
U I P M
For further information call me: 0818 536 867
