Berjuang Mengawal Negeri
tegursapanews.com - mengawal Negeri: Kiai As'ad memerintahkan para pejuang pelopor bagian logistik untuk mengirim pejuang yang berada di hutan. Pasukan Pelopor, Sabilillah, Hizbullah, dan pasukan lain berjuang dengan setrategi gerilya.
Mereka masuk gunung dan keluar gunung untuk menyerang pasukan Belanda, lalu mengamankan diri.
Mereka menggunakan taktik: "serang dan lari"! Strategi ini dilakukan oleh para santri yang di lakukan pelbagai laskar, hingga negara Republik Indonesia diakui kedaulatannya oleh Belanda, pada Desember 1949.
Kiai As'ad mengutus beberapa anggota pasukan Pelopor dan Sabilillah untuk mengambil senjata milik pasukan Belanda.
Di kawasan Situbondo tugas ini di komando oleh Mawie dan Hamid, barusan Sabilillah. Menariknya, mereka merekrut para berandal yang siap berjuang untuk negara Indonesia.
Pada malam hari, para brandal dan preman ini, mengambil senjata-senjata milik Belanda di beberapa pabrik gula (PG) kawasan Situbondo.
Pada masa penjajahan, pabrik gula memegang peran vital sebagai lumbung ekonomi Belanda, hingga mendapat akses langsung ke birokrasi pusat.
Di PG para pekerja keamanan di beri fasilitas senjata. Setelah senjata terkumpul, kemudian dibagikan ke anggota pelopor, Sabilillah, Hizbullah, dan pejuang-pejuang lainnya.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Ahad - 20 - Oktober - 2024
Abdul Chalim CEO tegursapanews.com Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
E C O S O C
U I P M