Notification

×

Iklan

Iklan

7 (Tujuh) Kiai Gholib Pring Sewu (1899-1949) Penuang Hizbullah - Sabilillah Dari Lampung

| Oktober 13, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-10-14T01:42:23Z




tegursapanews.com - Pejuang: Selain itu, Kiai Ghalib juga melancarkan strategi agar pasukan Belanda tidak sampai memasuki kawasan Pringsewu, strategi pertahanan di upayakan untuk menjaga para santri. 


Pada 27 - November - 1949, usai perundingan damai antara tentara Belanda dan delegasi RI di kotabumi, Lampung Utara, terdengar kabar bahwa Belanda mau masuk ke kawasan Bandar Lampung, juga merengsek ke gadingrejo, dekat Pringsewu. 


Namun, pasukan Belanda menempuh jalur memutar untuk merengsek ke Pringsewu. 


Barusan Laskar Santri pimpinan Kiai Ghalib berusaha untuk menahan serangan tentara Belanda. 


Kemudian, karena terdesak, pasukan santri menghindar ke hutan dan beberapa kawasan pedalaman. 


Kiai Ghalib terus di buru oleh pasukan Belanda, karena dianggap sebagai ancaman terbesar di kawasan Lampung. 


Pasukan Macan Loreng, kaki tangan tentara Sekutu, berisi keras untuk mengejar Kiai Ghalib. Akhirnya, Kiai Ghalib tertangkap oleh Belanda, di tahan selama 15 hari. 


Pada 6 November 1949, di umumkan gencatan senjata. Pada pukul satu dinihari , Kiai Ghalib berniat meninggalkan kawasan penjara. 


Namun, ajak menjemput, Kiai Ghalib wafat di tembak dari belakang oleh pasukan Belanda. Beliau wafat seketika. 


Jasa besar Kiai Ghalib dalam membuka jalan dakwa di Pringsewu, Lampung, di kenang hingga kini. 


Perjuangan besarnya dalam menggerakkan para santri dan warga menghadapi Jepang dan Belanda merupakan kisah kepahlawanan yang berani. Kiai Ghalib menjadi referensi pengabdian dan perjuangan para santri. 


Habis..... 


Alfatihah..... 


Kedinding Lor Surabaya, Senen - 14 - Oktober - 2024

Abdul Chalim CEO tegursapanews.com Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM) 

E C O S O C


U I P M


×
Berita Terbaru Update