tegursapanews.com - Westerling: Semasa mengajar Santri, Ambo Dalle juga tekun menulis. Beliau menulis, tidak kurang dari 25 judul karya, di antaranya al-Qaulu as-Shadiq fi Ma'rifati al-Khalaqi, yang berisi tentang ajaran mengenai Allah dan cara untuk mengabdi kepada Tuhan.
Ambo Dalle mengajarkan nilai-nilai keimanan dan Sufisme, dengan mempelajari diri sebagai sarana untuk memahami ayat-ayat Allah.
Ambo Dalle juga menulis kitab ar-Risalah al-Bahiyyah fil Aqail Islamiyyah, yang terdiri atas tiga jilid. Kitab ini berisi pendirian dan keyakinannya dalam nilai-nilai Tauhid.
Beliau juga menulis Maziyah ahlu as-Sunnah wal-Jama'a, Tanwiru at Thalib, Isyadut Tullab, Ahsanu al-Uslubi wa Siyaqah, Namuzalul Insya'i dan beberapa kitab lain.
KH Ali Yafie seorang murid Ambo Dalle memberi kesaksian bahwa gurunya berjasa besar dalam mengembangkan Islam di kawasan Bugis.
Ambo Dalle melakukan gerakan pembaharuan dengan membangun benteng Tauhid. Perjuangan yang dilakukan Ambo Dalle melalui program dakwah, pendidikan, sosial dan kebudayaan merupakan bagian dari Jihad.
Jerih payah Ambo Dalle dalam mengembangkan pendidikan, serta perjuangan pada massa revolusi kemerdekaan menjadi catatan sejarah.
Melalui organisasi DDI, lahir ribuan Ulama, Cendekiawan, pendidik, pemimpin dan pengusaha.
Lebih 1225 sekolah dari dasar hingga menengah tersebar di 14 Provinsi di negeri ini. Bahkan cabang pendidikan DDI juga terdapat di Johor Malaysia bernama Madrasah Arabiyyah Bugisiyah.
Perjuangan Ambo Dalle di kawasan Sulawesi Selatan menginspirasi para santri. Beliau berjuang dengan Ikhlas dan sepenuh jiwa.
Hasil karya dan pengabdian Ambo Dalle di catat dalam tinta emas sejarah. Beliau pahlawan santri yang menjadi poros pengbangan keislaman di kawasan tanah Bugis dan Sulawesi.
Habis.....
AL-Fatikha.....
Kedinding Lor Surabaya, Selasa 29 - Oktober - 2024
U I P M
