Oleh: Yusdi Lastutiyanto*
_"Every behavior has a positive intention,"_
- NLP Presuposition
tegursapanews.com - Pertarungan: Rudi duduk di depan meja kerjanya, memandangi amplop coklat yang baru saja diselipkan oleh seorang rekan bisnis. Tangannya gemetar, bukan karena dinginnya malam yang menusuk kulit, melainkan karena isi amplop itu adalah uang.
Jumlah yang tidak sedikit, cukup untuk melunasi sebagian besar utang keluarganya. Matanya menatap kosong ke dinding, tetapi pikirannya bergejolak. Di dalam benaknya, terdengar dua suara yang saling berdebat, seperti dua manusia kecil yang bertarung di pikirannya.
Suara pertama, tegas dan lugas, berbicara dalam nada kebenaran. "Kau harus lapor. Ini gratifikasi. Apa yang kau lakukan jika kau simpan? Kau hanya menambah beban moral. Keluargamu mungkin butuh uang, tapi apakah mereka butuh uang yang kotor?" Suara itu menusuk kesadaran Rudi, membuat jantungnya berdetak lebih cepat.
Namun, suara lain segera datang, lebih halus, licin seperti ular yang melilit. "Jangan bodoh. Kau pikir mereka akan menghargaimu jika kau melapor? Tidak ada yang tahu soal ini. Simpan saja uangnya, keluargamu sangat membutuhkan.
Bagaimana dengan istri dan anakmu? Apakah kau tega melihat mereka terus hidup dalam kesulitan?" Suara itu keluar dalam kepalanya, menyusup ke dalam nalarnya, menenangkan gemuruh kegelisahan sesaat.
Rudi menarik napas panjang. Dunianya terasa semakin sempit, ruang kerja yang tadinya luas kini serasa menjeratnya dari segala penjuru. Ada dua Rudi yang berbicara dalam kepalanya, yang satu berdiri tegak di atas moralitas, dan yang lain bersembunyi di balik kepentingan pribadi. Suara-suara itu semakin keras, saling menimpali, berdebat tanpa henti, membuat kepalanya terasa berat.
"Aku... aku harus memutuskan," bisik Rudi pada dirinya sendiri, namun kedua sisi dari dirinya tak kunjung diam, seperti dua orang yang berdebat ingin membenarkan cara berpikirnya.
Dalam kebingungan itu, Rudi akhirnya memutuskan untuk mencari bantuan. Esok harinya, dia bertemu dengan seorang hipnoterapis bernama Yanto, yang terkenal dengan kemampuannya membantu orang yang terjebak dalam konflik internal. Di ruang konsultasi yang tenang, dengan kursi yang nyaman dan aroma lavender yang menenangkan, Yanto menyambut Rudi. “Mari kita lihat apa yang bisa kita lakukan untuk membantu dua bagian dalam dirimu berbicara lebih jelas,” ucap Yanto dengan senyum lembut, mempersilakan Rudi duduk di hadapannya.
Dengan teknik _Parts therapy_, Yanto membantu Rudi memasuki keadaan relaksasi yang dalam. Di bawah bimbingannya, Rudi merasakan kedua sisi dirinya, sisi yang ingin jujur dan sisi yang ingin menyimpan rahasia, mereka diarahkan untuk berbicara lebih gamblang, lebih terarah.
Suara kebenaran berbicara lebih dulu. "Kamu tahu ini salah. Apakah kamu ingin hidup dengan rasa bersalah selamanya? Kamu adalah pria yang jujur. Jika kamu mengambil uang ini, kamu mengkhianati dirimu sendiri, juga keluargamu." Suara itu terdengar seperti seorang ayah yang tegas, penuh keyakinan.
Namun, sisi yang satunya, lebih tenang, berbicara dengan nada lembut dan membujuk. "Tapi kita butuh uang ini. Apakah kejujuran bisa mengisi perut keluargamu? Apakah moralitas bisa membayar tagihan? Kamu harus realistis. Tidak ada yang akan tahu jika kamu menyimpan ini."
Yanto memandu Rudi untuk mencari alasan positif di balik kedua sisi ini. Ternyata, suara yang ingin menyimpan rahasia tidak semata-mata karena keserakahan. “Aku hanya ingin memastikan keluargaku aman, aku takut gagal sebagai seorang suami dan ayah,” pikir Rudi, menyadari ketakutannya.
Setelah mendengar kedua sisi itu, Yanto menuntunnya untuk memikirkan konsekuensi dari setiap pilihan. Jika dia melaporkan gratifikasi, dia mungkin kehilangan kesempatan mendapatkan uang cepat, namun dia akan tetap menjaga integritasnya. Jika dia menyimpan rahasia, dia harus hidup dengan rasa bersalah, takut rahasianya terbongkar suatu hari nanti.
Dengan tenang, Yanto meminta Rudi untuk memilih solusi yang membawa kedamaian untuk dirinya dan keluarganya dalam jangka panjang. Setelah beberapa saat yang terasa seperti seabad, Rudi mengambil keputusan. "Aku akan melaporkannya," suaranya terdengar lebih kuat daripada sebelumnya, ada ketegasan dalam kata-katanya.
Sesi terapi usai, dan keesokan harinya Rudi melangkah masuk ke kantor pimpinan untuk melaporkan gratifikasi yang diterimanya. Jantungnya berdebar kencang saat dia menyerahkan amplop tersebut dan menjelaskan semuanya. Dia tak tahu apa yang akan terjadi, apakah dia akan dihukum atau diacuhkan.
Namun, di luar dugaan, pimpinan justru memujinya atas kejujurannya. "Tidak banyak orang yang berani melakukan apa yang kamu lakukan, Rudi. Kejujuran seperti ini yang kami butuhkan di perusahaan." Rudi terhenyak mendengar kata-kata itu, perasaan lega memenuhi dadanya.
Beberapa hari kemudian, sebuah surat penghargaan resmi tiba di rumahnya, menyatakan apresiasi atas integritasnya. Dalam surat itu, disebutkan bahwa Rudi akan dipertimbangkan untuk promosi di waktu dekat. Bukan hanya penghargaan moral, tapi kejujurannya berbuah nyata untuk dirinya dan keluarganya.
Di saat itu, Rudi menyadari bahwa pertarungan di dalam dirinya telah membawa pelajaran penting. Keberanian untuk jujur, meski sulit, tidak hanya menyelamatkan dirinya dari beban moral, tetapi juga membawa berkah yang tak terduga. "Aku akhirnya memilih jalan yang benar," pikirnya dengan senyum tipis di wajah, sambil menatap keluarganya yang duduk tenang di ruang makan.
Dari cerita tentang Rudi ini kita belajar bahwa kita tidak pernah tidak berkomunikasi, entah secara eksternal atau internal. Komunikasi eksternal bagaimana kita berkomunikasi dengan orang lain, sementara komunikasi internal adalah bagaimana kita berkomunikasi kedalam diri, setiap harinya pikiran kita berkomunikasi, antar mini personality punya respon dan fungsinya masing-masing, ketika dihadapkan pada satu keadaan eksternal, maka bagian-bagian dikepala kita akan berkomunikasi.
Teknik _Parts Therapy_ dalam Neurosains disebut dengan rekonsiliasi memori, yang tujuannya adalah untuk mengubah struktur memori tertentu, mengedukasi ulang bahkan membuat pilihan baru, sehingga seseorang bisa berfungsi dan merespon ideal berdasarkan keadaan tertentu. Memori yang kita bahas ini berhubungan dengan persona, yang memiliki keyakinan, nilai, sudut pandang, pola dan cara merespon, ini yang menjadi ego personality kita.
Jadi, jika Anda saat ini berada dalam konflik batin, Anda bisa mencari kedalam diri, apa alasan positif dari pemikiran yang muncul, mengapa dia berpikir seperti itu dan apa perannya untuk Anda.
Semoga bermanfaat dan Terima kasih
*Instructor NLP di IHC and LOA
Selamat Hari Santri
Editor: Abdul Chalim