tegursapanews.com - Dinasti Ming: Pengembara Arab bernama Sayyid 'Ali Abar, yang berkunjung ke Beijing pada akhir abad ke-15 M, melaporkan bahwa terdapat sekitar 30 ribu keluarga muslim yang menetap di Cina.
Mereka bebas berdagang dan pergi ke mana saja. Mereka amat di senangi oleh Maharaja sehingga tidak di kenakan pajak.
Mereka aman dan hidup berdampingan secara damai dengan masyarakat Cina lainnya. Umat Islam sangat dihormati rakyat dan pemerintahnya.
Tidak salah apabila masa pemerintah Dinasti Ming disebut era kegemilangan bagi umat Islam.
Ketika penganut agama lain tidak di berikan hak untuk menyebarkan agamanya, justru kaum muslimin di berikan hak yang luas untuk menyebarkan dan mengemban Islam.
Disebutkan bahwa Maharaja Ming telah menulis seratus perkataan yang bernada memuji Nabi Muhammad Saw.
Tulisan-tulisan itu di sebarluaskan kepada masyarakat Islam di Cina. Keadaan ini membuktikan sangat eratnya hubungan pihak pemerintah Ming dengan kaum Muslimin.
Selain menjalin hubungan baik dengan umat Islam di Cina, pemerintah Dinasti Ming pun mengadakan hubungan diplomatik dengan dunia Arab dan Kerajaan Islam lainnya.
Pada tahun 1412 M, misalnya, Raja Hung-Wu menjalin persahabatan dengan Syah Rukh Bahadurm, seorang Raja Muslim di India.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Kamis - 7 - November - 2024
U I P M