Pada tahun 1763 M, Baginda Raja memberikan tanah kepada dua orang muslim yang kemudian diatasnya di bangun rumah dan sebuah masjid.
Pemberian ini merupakan hadiah atas bantuan keduanya saat membantu Dinasti Qing menumpas pemberontak di kasygar.
Umat Islam juga membantu pihak kerajaan untuk menangani berbagai pemberontakan yang terjadi di beberapa daerah di Cina Timur laut.
Tentara umat Islam yang membantu menumpas para pemberontak diberi wilayah yang menjadi tempat tinggal mereka hingga hari ini.
Cukup baiknya perlakuan Raja kepada kaum muslimin, ternyata menimbulkan rasa tidak senang dari beberapa pihak.
Mereka menghasut umat Islam dengan mengatakan bahwa kaum muslimin telah memberikan bantuan kepada para pemberontak untuk menggulingkan pemerintah.
Pejabat Rusia dan Inggris sangat khawatir terhadap naik daunnya kekuatan Islam di Asia Tengah, yang meliputi provinsi-provinsi seperti Yunnan, Szechawan, Shensi, dan Kansu.
Mereka termasuk yang melakukan penghasutan itu. Sikap dan tindakan penguasa Dinasti Qing berubah total.
Tekanan dan penindasan kembali dialami umat Islam sehingga mereka terpaksa melakukan perlawanan.
Tidak kurang dari 5 kali peperangan dikobarkan Dinasti Manchu terhadap umat Islam.
Penguasa dari Dinasti Qing sengaja menyulut dan mengobarkan peperangan terhadap umat Islam, antara lain, perang lanchu (1820-1828 M), perang Che Kanio (1830 M), perang Sinkiang (1847 M), Perang Yunnan (1857 M), dan perang Shansi (1861 M).
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Senen - 11 - November - 2024
Abdul Chalim CEO tegursapanews.com Sponsorship universal Institute of Professional Magement (UIPM)For Further information call me: 0818 536 867