Seiring itu, umat Islam di beri keleluasaan untuk menunjukkan peran positif, termasuk adai sejumlah orang Islam yang menduduki kursi di pemerintahan.
Dengan demikian Dinasti Yuan mendap dukungan dan simpati dari berbagai etnis non-Han.
Setelah Dinasti Yuan runtuh dan Zhu Yusnzhang mengawali kekuasaannya Dinasti Ming dan bergelar Kaisar Hongwu, dirinya menyusul ulang konsep Konfusian sebagai landasan kepentingan Dunia dan menganggap Cina sebagai pusat dari dalam semesta.
Zhu pun mengangap dirinya sebagai penyelamat Cina yang di pilih " Langit" untuk membebaskan Cina dari cengkraman penguasa bar-bar.
Di sebutkan bahwa ia memiliki misi Suci untuk menjalankan "mandat langit" dalam memulihkan pemerintahan bangsa Cina di Cina serta memberikan sumbangan pada gagasan kerajan Universal.
Kebijakan sinisme Zhu Yuanzhang merupakan bagian integral dari master plan otokratisnya dalam mengontrol penduduk secara absolut.
Rasa tidak aman dan ketakutan dari ancaman penggulingan kekuasaan tampaknya turut melatarbelakangi di tetapkannya kebijakan sinisme ini.
Zhu Yuanzhang mengonsolidasi kekuasaan politik dan memperkuat pemerintahan otokratisnya serta menerapkan sistem birokrao yang sangat terpusat.
Menyusul hukuman mati Kanselir Kiri Hu Weiyong dengan tuduhan konspirasi pada tahun 1380 M, kaisar memperkuat cengkraman roda pemerintahan dengan menempuh "pembaruan", seperti menghapus kantor kanselir, dan memecah-mecah kewenangan Komisi Militer.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Selasa - 19 - November - 2024
