tegursapanews.com - Nahdlatul Wathan: Selain menjadi media pembelajaran kaum muslimin Pribumi saat itu, Nahdlatul Wathan juga menjadi wahana penguat idiologi ahlus sunnah waljamaah.
Maklum, pasca oerang dunia ke I, dimana arus informasi mengalir deras, telekomunikasi meningkat pesat, dan semangat berjangkit juga menghinggapi banyak orang, amaliah dan aspek ilmiah Ahlussunnah wal Jama'ah di serang habis-habisan.
Selain dituduh menyebarkan bid'ah, menyuburkan kesirikan, dan mempopulerkan khurafat serta takhayul, para Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah saat itu juga di tuding menyebarkan kesehatan.
Maka, melalui Nahdlatul Wathan inilah Kiai Wahab Chasbullah melakukan kaderisasi para penggerak dan pembela ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah.
Hal ini di tegaskan dalam laporan Majalah Swara Nahdlatoel Oelama, nomor 2 tahun 1, Shafar 1346 H, di mana tujuan berdirinya Nahdlatul Wathan antara lain untuk menolak hujjah atau argumentasi golongan Reformasi Islam yang menuduh praktek keagamaan Islam yang diajarkan para Kiai adalah bid'ah dan harus diberantas habis.
Melalui pola pendidikan dan kaderisasi yang khas ini, banyak orang tua yang mempercayakan anaknya di Nahdlatul Wathan.
Apalagi ketika Kiai Wahab Chasbullah menciptakan mars Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air) atau yang kondang dengan sebutan Ya Ahlal Wathan.
Mars ini dinyanyikan dengan semangat oleh para murid menjelang pembelajaran, setiap harinya.
Dengan kondisi seperti ini, Madrasah Nahdlatul Wathan berkembang pesat dan pada tahun 1930-an bahkan memiliki 18 cabang di berbagai daerah.
Hal ini karena Kiai Wahab Chasbullah, sebagai seorang pendidik, aktif menggerakkan dunia pendidikan Islam dan mempromosikan lembaga ini di berbagai daerah, seperti Malang, Jombang, Surabaya, Jember, bahkan di semarang.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Jumat - 20 - Desember - 2024
Abdul Chalim CEO tegursapanews.com Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM) E C O S O CU I P M
Yayasan Khadijah Surabaya