Notification

×

Iklan

Iklan

*69 (Enam Pulu Sembilan) *Gerakan Keagamaan*

| Desember 04, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-12-04T22:49:37Z

 


tegursapanews.com - Gerakan: Pada abad ke-16 M atau pada masa-masa terakhir kekuasaan Dinasti Ming (1368-1644 M), komunitas muslim (Hui-Hui) berkembang membentuk kelompok etnis yang berbeda dan terpecah-pecah. 


Keberadaan mereka tersebar ke seluruh penjuru Cina, seperti di Cina barat Laut (Gansu, Ningxia, dan Qinghai), Yunan (kunming, Dali, Baoshan, Chusiong, dan lain-lain), dataran tengah, terpusat di sekitar Kaifen dan Luoyang), Cina Utara (yetpusao di sekitar Beijing), serta Cina Selatan dan barat daya (Nanjing, Hangzhou, Zhengjiang, Suzhou, Hangzhou, Quanzhou, dan lain-lain). 


Uniknya, meskipun komunitas Hui-Hui tersebar hingga ke seluruh pelosok Cina, namun mereka memiliki paguyuban sendiri. 


Latar belakang sejarah sebagai satu agama dan satu bahasa menyatukan mereka menyatukan mereka. 


Pada abad itu pula, puncak dari proses sinisme memicu terjadinya krisis keagamaan di kalangan muslim. 


Perubahan sosio kultural di dalam masyarakat etnis Hui melahirkan generasi yang umumnya buta bahasa Arab dan Persia. 


Mereka tidak memahami Al-Qur'an dan literatur-liyeratur Islam yang di tulis dalam bahasa Arab sehingga antusiasme mereka tidak terhadap Islam menurun drastis. 


Akibat proses kebijakan sinisme yang mengakrabkan warga Cina dengan Konfusianisme, kaum muda muslimnya memerlukan pendekatan baru dalam memahami ajaran Islam. 


Kondisi ini memicu munculnya gerakan kebangkitan Islam yang berfokus pada sistem pendidikan (madrasah) dan dialog antar Islam dan budaya tradisional Cina. 


Bersambung..... 


Sumber: Encyclopedia Of Islamic Civilization


By: Dr. Muhammad Syafii Antonio, M.Ec dan Tim TAZKIA


Penyadur: Abdul Chalim


Tazkia Tbn

E C O S O C





U I P M

×
Berita Terbaru Update