Oleh: Yusdi Lastutiyanto*
_Breathe. Let go. And remind yourself that this very moment is the only one you know you have for sure._
— Oprah Winfrey
tegursapanews.com - Yudi: _Move on, atau kemampuan untuk melepaskan masa lalu dan melanjutkan kehidupan, menjadi salah satu topik penting dalam psikologi. Fenomena ini seringkali dianggap sebagai tanda pemulihan emosional setelah seseorang menghadapi peristiwa atau hubungan yang menyakitkan.
Banyak orang merasa terjebak dalam kenangan atau perasaan yang mengganggu dari masa lalu, yang menghalangi mereka untuk meraih kebahagiaan dan tujuan hidup yang lebih besar. Namun, _move on_ bukanlah proses yang sederhana; ini melibatkan penerimaan, pemahaman, dan penerapan kekuatan emosional untuk maju.
Tapi mengapa ada sebagian orang bisa _Move On_?
Proses _move on_ dapat dijelaskan melalui konsep dasar psikologi tentang rasa sakit (_pain_) dan kebahagiaan (_pleasure_). Secara alami, manusia cenderung menghindari rasa sakit dan mencari kenikmatan atau kepuasan.
Ketika seseorang mengalami kesedihan atau trauma dari masa lalu, otak dan tubuh akan merespons dengan emosi yang mengarah pada penghindaran. Namun, seiring berjalannya waktu, manusia juga memiliki kapasitas untuk menyesuaikan diri dan mencari kebahagiaan baru yang lebih memuaskan daripada rasa sakit yang mereka alami.
Konsep ini berfungsi sebagai dorongan untuk _move on_, ketika rasa sakit dari masa lalu lebih besar daripada kenikmatan yang diperoleh, seseorang berpotensi terus terjebak dalam kenangan tersebut, hal ini bisa jadi penghalang perubahan atau pemicu perubahan, jika seseorang menyadari keadaannya tidak memberdayakan, biasanya mereka akan mulai mencari cara untuk melepaskan diri dan menemukan kehidupan baru yang lebih positif, walaupun butuh waktu untuk proses penerimaan dan tidak disetiap orang berakhir dengan perubahan positif.
Lalu aspek apa saja yang bisa membuat seseorang _move on_?
Seseorang yang berhasil _move on_ cenderung memiliki beberapa aspek psikologis yang telah berkembang, diantaranya adalah:
1. Penerimaan terhadap masa lalu, di mana seseorang tidak lagi menghindari atau menyesali kejadian yang telah berlalu, tetapi menerima dan belajar darinya.
2. Kemampuan memaafkan, baik itu terhadap diri sendiri atau orang lain, adalah kunci untuk melepaskan beban emosional.
3. Kebebasan emosional, yang tercermin dalam kemampuan untuk tidak lagi dipengaruhi oleh perasaan negatif, memungkinkan individu untuk menjalani hidup dengan lebih ringan.
4. Pencapaian tujuan hidup dan Kesejahteraan, seseorang mulai mencari tujuan baru untuk meningkatkan makna dan kualitas hidupnya.
5. Keterlibatan dalam aktivitas positif, dua faktor yang memperkuat kesehatan mental dan mendorong seseorang untuk terus maju dan bergerak untuk memperbaiki diri dengan komunitas yang mendukung.
6. Harapan yang kuat untuk masa depan, hal ini dapat memberikan dorongan untuk terus berkembang, meskipun masa lalu tidak dapat diubah.
Untuk mengetahui sejauh mana seseorang telah berhasil _move on_, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengisi kuesioner yang telah disusun. Kuesioner ini akan membantu mengidentifikasi sejauh mana seseorang telah mencapai penerimaan, pemaafan, kebebasan emosional, serta keterlibatan dalam kehidupan yang lebih positif.
Dengan mengukur dimensi-dimensi ini, individu dapat memahami kondisi psikologis mereka lebih dalam dan menemukan area yang perlu diperbaiki untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Hal ini bukan hanya membantu dalam mengidentifikasi kemajuan, tetapi juga memberikan panduan untuk proses pemulihan lebih lanjut.
Sebagai penutup, _move on_ bukanlah tentang melupakan masa lalu, tetapi tentang belajar untuk berdamai dengan apa yang telah terjadi, karena bisa memberi ruang bagi diri sendiri untuk tumbuh. Proses ini memang membutuhkan waktu, kesabaran, dan kesadaran diri yang mendalam.
Jika kita mau dan mampu melepaskan beban emosional dari pengalaman yang telah lalu, maka kita berpotensi membuka diri untuk pengalaman baru yang lebih positif dan penuh makna. Hal ini memungkinkan kita untuk menjalani kehidupan yang lebih sehat, bahagia, dan penuh harapan, serta menciptakan masa depan yang lebih baik bagi diri sendiri.
Semoga bermanfaat dan Terima kasih
Jakarta, 10 Desember 2024
I H CL O A
*Instruktur NLP di IHC & LOA
Editor: Abdul Chalim