tegursapanews.com -di kader: Selain pengintegrasian ilmu umum dan ilmu agama, yang tampak dalam gagasan Kiai Wahid Hasyim adalah implementasi dari sebuah adagium yang berbunyi al-Muhafadhat 'ala Al-Qadim al-Shalih wa al-Akhdz bi al-Jadid al-Aslah yang secara bebas di makai sebagai upaya "menjaga sesuatu yang lama atau yang (klasik) yang positif, sambil mengadopsi sesuatu yang baru yang lebih aktual dan positif".
Dalam hal ini, Kiai Wahid Hasyim tetap menggunakan perangkat keilmuan klasik sebagai sebuah hal yang tak terpisahkan di pesantren, dengan menerima pelajaran-pelajaran baru yang dianggap baik untuk menunjang kemampuan para santri.
Selain pengajaran ilmu umum, di Madrasah Nizamiyah juga diajarkan keterampilan berbahasa asing.
Pengajaran bahasa asing di Madrasah ini, sesuai dengan keinginan Kiai Wahid Hasyim yang menginginkan agar bahasa menjadi sarana pembuka khazanah intelektual dan membuka pergaulan lebih luas.
Kiai Wahid Hasyim berusaha mematahkan kesan bahwa lulusan pesantren adalah orang yang gagal dalampergaulan luas, minder dalam keilmuan, dan kurang percaya diri.
Kesan "tradisional" ini akan tetap di lekatkan kepada pesantren jika lulusannya tidak memiliki kemampuan kompetitif di bandingkan dengan lulusan lainnya.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Ahad - 19 - Januari - 2025
Abdul Chalim CEO tegursapanews.com Sponsorship universal Institute of Professional Management (UIPM)
E C O S O C
U I P M
Yayasan pendidikan Khadijah Surabaya