tegursapanews.com - di kader: Kebetulan pula, dalam hal usia, Kiai Wahid Hasyim dan Kiai Wahab Turcham "sepantaran". Kiai Wahid kelahiran 1914, sedangkan Kiai Wahab lahir satu tahun setelahnya.
Usia yang nyaris sama ini yang membuat keduanya enak ngobrol dan akrab. Apa lagi Kiai Wahid juga low profile dan tidak Jaim (jaga image).
Di madrasah Nizamiyah ini, Kiai Wahab berkenalan dengan berbagai ide segar dari Kiai Wahid. Termasuk pengenalan khazanah keilmuan Islam di perpustakaan yang didirikan oleh ayahanda Gusdur tersebut.
Di antara ciri khas kaderisasi yang di lakukan oleh Kiai Wahid Hasyim adalah mengajak para sahabatnya berdiskusi, bertukar ide, dan di latih merumuskan konsep.
Setidaknya ini bisa kita dapatkan dalam penuturan beberapa sahabat kader Kiai Wahid, seperti KH. Syarifuddin Zuhri, KH. Idham Chalid, KH. Achmad Siddiq, dan lain-lain lain.
Dengan berkawan sekaligus berguru kepada Kiai Wahid Hasyim, maka tidak heran jika ketajaman pemikiran Kiai Wahab muda terasah.
Di kemudian hari, ketika Kiai Wahab muda merintis sebuah lembaga pendidikan khusus kaum hawa di Surabaya, Kiai Wahid Hasyim-lah yang di mintai yang dimintai pendapat pertama kali.
Karena sama-sama punya visi memajukan pendidikan, maka ide Kiai Wahab ini di setujui oleh Kiai Wahid.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Ahad - 26 - Januari - 2025
U I P M
Yayasan Pendidikan Khadijah Surabaya
