tegursapanewscom.com - Pantahay: Di masa ketika Cina dikuasai Dinasti Qing (1644-1912 M), umat Islam menghadapi situasi dan kondisi yang memprihatinkan.
Penguasa melarang berbagai kegiatan keislaman, termasuk larangan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, dan menyembelih hewan qurban pada setiap hari raya idul Adha.
Bahkan umat Islam pun tidak diperkenankan membangun masjid. Malah, masjid-masjid dihancurkan, dan para pemeluk Islam berusaha dibinasakan.
Taktik adu domba di terapkan penguasa untuk memecah belah umat Islsm. Akibatnya, suku-suku penganut Islam saling bermusuhan.
Tindakan represif Dinasti Qing akhirnya memicu meletusnya gerakan perlawanan. Salah satunya adalah pemberontakan Pantahay, di Provinsi Yunan dari 1855 M hingga 1873 M.
Provinsi Yunan, yang terletak di Cina ujung barat daya, mencakup daerah seluas kira-kira 394 000 kilometer persegi, berbatasan dengan Burma, Laos, dan Vietnam.
Ibu kota provinsi Yunnan adalah Kunming. istilah "Pantahay", berasal dari bahasa Burma yang digunakan orang Burma untuk menyebut muslim Cina dari Yunnan yang datang ke Burma. Mereka adalah mayoritas muslim yang beretnis Hui.
Bersambung.....
Kedinding Lor Surabaya, Rabu - 15 - Januari - 2025
Abdul Chalim CEO tegursapanews.com Sponsorship Universal Institute Of Professional Management ( UIPM)